Nakita.id – Moms pada dasarnya bayi saat lahir kedunia mereka pun sudah memiliki emosi.
Bahkan bayi saat masih didalam kandungan pun sudah mulai bisa merasakan.
Maka dari itu saat berada didalam kandungan, bayi akan merespon atas segala yang dirasakan oleh ibu.
Menurut Dr. William Jayadi Iskandar Sp.A, selaku dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah saat diwawancara dengan Nakita, Senin (24/01/2022) mengatakan saat didalam kandungan bayi itu sudah bisa merasakan apa yang dirasakan ibu.
“Bayi bukan hanya pada saat baru lahir iya baru memiliki perasaan. Pada saat mereka masih didalam kandungan pun bayi sudah bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibu. Ibu dan bayi itukan menyatu iya, jadi dengan bonding yang terjadi pada anak biasanya anak sudah mulai merasakan tuh” ujar Dr. William.
Bayi akan memiliki keterikatan kepada orang tuanya jika pada saat lahir bayi memiliki bonding yang baik dengan orang tua.
Emosi disini bukan perasaan marah yang dilakukan oleh bayi, melainkan hanya gambaran apa yang dirasakan oleh bayi.
Maka dari itu orang tua harus membiarkan anak mengetahui apa yang sedang mereka rasakan.
Berikut tahapan perkembangan emosi anak yang harus kita ketahui.
Baca Juga: Moms Perlu Memahami 4 Ranah Perkembangan Pada Bayi
Saat bayi memasuki usia 0-3 bulan inilah merupakan tahap awal mereka mulai bisa merespon.
Bayi akan menengok dan mencari sesuatu yang memanggil nama mereka, atau juga jika ada sesuatu bunyi yang asing mereka dengar.
Dr. William juga mengatakan jika pada usia meskipun bayi belum bisa melihat dengan sempurna tetapi bayi sudah dapat mendengar dengan cukup baik.
"Saat usia 0-3 bulan bayi memang belum bisa melihat secara jelas, namun bisa dipastikan jika tidak terdapat gangguan mereka pasti sudah dapat mendengar dengan jelas. Mereka akan merespon dengan menengok jika ada yang memanggil mereka. Hal itu menunjukan jika rasa penasaran bayi sudah tinggi pada usia tersebut"ujar Dr. William
Sedangkan usia 3 sampai dengan 6 bulan, bayi sudah mulai bisa merasakan perasaan kecewa jika sesuatu yang diharapkan tidak terjadi.
Di usia ini mereka sudah bisa mengekspresikan kekecewaannya dengan marah, menangis atau menjadi waspada dengan perlakuan atau pun benda tertentu.
Saat usia ini juga mereka sering tersenyum, mengoceh dan tertawa.
Hal ini menandakan bahwa mereka sudah bisa memberikan respon timbal balik dari apa yang dilakukan oleh pengasuhnya.
Baca Juga: Proses Tahapan Perkembangan Pengelihatan Bayi Usia 0-12 Bulan
Pada usia 6-9 bayi sudah mulai bermain dengan melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
Interaksi yang dilakukan bisa dengan berbicara atau menyentuh, agar bayi atau orang lain memberikan respon atas tidakannya.
Bayi pun sudah bisa menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda, mulai dari menunjukkan rasa senang, takut, marah atau pun terkejut.
Dan tahap terakhir dalam perkembangan emosi satu tahun pertama bayi adalah 9-12 bulan.
Dr. William pada tahap ini bayi sudah mulai sangat berhati-hati terhadap sekitarnya.
"Pada tahap ini biasanya bayi sudah semakin waspada tuh sama sekitarnya, makanya biasanya dia mau digendong sama orang-orang yang intens ketemu sama dia. Biasanya ada anak yang baru liat saya aja udah nangis, nah itu biasanya karena dia tau kalo ketemu saya dia akan diperiksa atau disuntik, pokoknya hal yang bikin dia enggak nyaman"tambah Dr. William.
Di usia ini pun, bayi mengungkapkan emosinya dengan lebih jelas dan lebih bisa mengungkapkan suasana hatinya.
Seperti saat bayi mulai merasa takut, biasanya bayi akan mulai menunjukkan dari mimik muka dan lalu menangis hingga sangat kencang.
Dengan emosional bayi yang terlihat lebih jelas, dengan begitu juga Moms dapat mengerti emosional anak dengan lebih baik.
Baca Juga: Cara Mengetahui Pertumbuhan Bayi Optimal atau Tidak, Begini Triknya
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR