Nakita.id - Moms, orangtua adalah guru pertama dan utama bagi Si Kecil untuk belajar.
Pasalnya, orangtua berperan mengajarkan anak segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini.
Baik yang nantinya akan diajarkan di sekolah ataupun tidak.
Salah satunya adalah tentang keuangan, hal yang mungkin tidak selalu dibahas di sekolah.
Mungkin Moms saat ini berpikir bahwa keuangan adalah pembahasan yang rumit dan sulit untuk anak, karena pemikirannya masih ‘belum sampai’.
Padahal, keuangan sendiri perlu diajarkan pada anak sedini mungkin.
Moms bisa mengajarkannya pada anak melalui aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke bank atau mesin ATM, dan bermain pura-pura membuka toko atau restoran.
Hal ini bisa menjadi pembuka yang bagus untuk mendiskusikan tentang nilai-nilai dan penggunaan uang itu sendiri.
Nah, melansir Parents via Kompas, simak panduan mengajarkan anak tentang keuangan berdasarkan usianya!
1. Usia 2-3 tahun
Moms tentu tahu kalau anak yang berusia masih dini tak sepenuhnya memahami nilai uang.
Akan tetapi, Moms bisa mulai mengajarkan jenis-jenis uang koin padanya, dan salah satunya melalui permainan identifikasi koin.
Ajak anak untuk mencocokkan koin sambil melihat gambar yang ada berdasarkan bentuk dan warnanya.
Di sela-sela permainan, Moms bisa beritahu nama masing-masing koin tersebut pada anak.
Atau, Moms juga bisa bermain membuka toko imajiner bersama anak untuk meningkatkan daya imajinasinya.
Selain itu, melalui permainan ini, anak juga mulai memahami dasar-dasar perdagangan dengan menukar uang mainan dengan barang.
Namun, pastikan Moms selalu memberikan pengawasan yang ketat.
Karena, ada kemungkinan anak mencoba menelan koin atau uang mainan tersebut.
Baca Juga: Lebih Baik Mana Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan? Begini Kata Perencana Keuangan
2. Usia 4-5 tahun
Di usia prasekolah ini, anak lebih menyukai bermain pura-pura makan di restoran daripada pergi keluar untuk makan bersama orangtua.
Pasalnya, selain seru untuk anak, permainan ini dapat mengasah berbagai keterampilan seperti mengatur meja, belajar sopan santun, hingga membuat perubahan.
Termasuk, keterampilan untuk membayar sebagai pelanggan, atau membuat kembalian sebagai kasir.
3. Usia 6-8 tahun
Usia ini merupakan usia yang tepat untuk memberikan uang saku atau uang jajan kepada anak.
Maka dari itu, Moms perlu menyediakan tempat untuk menyimpan uangnya.
Ajak anak pergi ke bank, kemudian bantu dia untuk membuka rekening tabungan dan dorong dia untuk melakukan setoran rutin.
Moms juga dapat mendiskusikan konsep bunga pada anak saat saldo telah bertambah.
4. Usia 9-12 tahun
Pada usia ini, ajarkan anak untuk melihat perbandingan dengan cara membaca label harga.
Mulai dari ukuran dan harganya, kualitasnya, hingga membandingkan jumlah persen.
Kemudian, diskusikan perbedaannya dan putuskan bersama apakah satu barang tertentu sepadan dengan biaya tambahannya.
5. Usia 13-15 tahun
Mencapai usia remaja, maka kebutuhan anak akan uang saku juga sangat besar seiring dengan banyaknya barang yang diinginkan.
Oleh karenanya, bantu anak untuk menetapkan anggaran keuangan dengan mendiskusikan keinginan dan kebutuhan anak terlebih dahulu.
Selain itu, Moms juga bisa mulai ajarkan tentang investasi, termasuk saham, pada anak.
Selamat mencoba!
Baca Juga: Cara yang Tepat Memilih Jenis Investasi Untuk Pendidikan Anak Menurut Perencana Keuangan
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR