Namun jika Moms terinfeksi Omicron tapi sudah mendapat suntikan vaksin booster, gejalanya akan jauh lebih berbeda dengan yang belum mendapatkannya.
Mereka yang sudah vaksin booster akan mengalami gejala yang lebih ringan dibanding mereka yang belum divaksin primer dan booster.
Profesor di New York University Meyers College of Nursing, Dr Maya N Clark-Cutaia menjelaskan, ada perbedaan antara pasien Omicron yang sudah divaksin dan yang belum divaksin.
Dikutip dari News Nation Now, orang yang divaksinasi akan merasakan gejala seperti, sakit kepala, nyeri tubuh, dan demam ketika terinfeksi Omicron.
Sementara pasien yang tidak divaksinasi lebih sering melaporkan batuk, sesak napas, dan gejala seperti flu.
Hal senada juga dikatakan Dr Judith O'Donnell, kepala penyakit menular di Penn Presbyterian Medical Center.
Pasien yang tidak divaksin datang ke rumah sakit dengan gejala pneumonia dan sesak napas.
Sebenarnya, perbedaan terbesar antara orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi bukanlah pada jenis gejalanya, tetapi pada tingkat keparahan gejalanya.
Demikian dikatakan Dr Peter Chin-Hong, ahli spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco.
Menurut Chin-Hong, orang yang telah divaksin dan divaksin booster mengalami gejala yang lebih ringan dibanding yang tidak divaksin.
Chin-Hong menambahkan, orang yang divaksinasi dan divaksin booster mengalami gejala Omicron untuk periode waktu yang lebih singkat.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR