Nakita.id - Moms tentunya kerap mendengar seputar mitos vs fakta kehamlan yang diyakini turn temurun.
Biasanya, keyakinan itu beredar dari mulut ke mulut darn diwariskan ke keturunannya.
Sebenarnya, anggapan tersebut diyakini orang zaman dahulu bertujuan untuk kebaikan ibu hamil dan jain.
Namun, di era sekarang yang teknologi informasi dan komunikasinya makin maju, perlu melakukan pengecekan dulu apakah informasi yang diyakini turun temurun tersebut benar adanya.
Salah satu anggapan yang banyak diyakini adalah larangan ibu hamil makan makanan laut atau seafood.
Sebab, diyakini seafood mengandung banyak merkuri yang yang sangat berbahaya untuk perkembangan janin.
Paparan merkuri bisa menyebabkan bayi mengalami keracunan.
Melansir Parents, janin yang terpapar merkuri terlalu banyak bisa menyebabkan cacat lahir.
Beberapa kelainan yang dialami janin yang keracunan merkuri diantaranya ukuran kepala lebih kecil, kerusakan otak, perkembangan terhambat, hingga mengalami cacat intelektual.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Mulai dari Penyebab Sulit Hamil hingga Batas Usia yang Baik untuk Hamil
Lalu, benarkah mitos vs fakta kehamilan mengenai ibu hamil harus menghindari seafood karena paparan merkuri yang tinggi?
Sebenarnya, larangan ibu hamil untuk mengonsumsi seafood hanya mitos belaka, Moms.
Sebab, ikan diketahui tinggi asam lemak omega-3.
Kandungan asam lemak omega-3 sangat baik untuk perkembangan otak anak.
Sebuah penelitian menemukan bahwa ibu hamil yang setidaknya makan 12 ons seafood dalam seminggu akan melahirkan anak yang pintar.
Ketika diteliti, IQ anak yang lahir dari ibu yang rajin makan seafood memiliki IQ verbal yang lebih tinggi, keterampilan sosial dan komunikasi lebih baik, dan keterampilan motorik yang unggul.
Sehingga sangat disarankan ibu hamil untuk rutin makan seafood.
Namun, pastikan untuk makan seafood yang rendah merkuri ya, Moms.
Melansir Mayo Clinic, beberapa makanan laut yang harus dihindari karena tinggi merkuri diantaranya bigeye tuna, makarel raja, marlin, dan ikan todak.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Mandi Air Panas Tidak Aman Untuk Janin?
Jadi mitos vs fakta kehamilan, makan seafood yang bermerkuri tinggi seperti hiu dan ikan tubin memang tidak disarankan.
Semakin besar dan tua ikan, biasanya semakin banyak merkuri yang terkandung di dalamnya.
Meski begitu, Moms hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi seafood yang rendah merkuri.
Pedoman diet 2020 sampai 2025 untuk orang Amerika merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi 8 hingga 12 ons seafood dalam seminggu.
8 hingga 12 ons setara dengan 224 hingga 336 gram atau juga setara dengan dua atau tiga porsi.
Beberapa seafood yang direkomendasikan untuk dikonsumsi ibu hamil diantaranya teri, ikan lele, kode, ikan haring, tuna kalengan ringan, tiram pasifik, pollock, ikan salmon, ikan sarden, udang, nila, dan ikan trout.
Untuk tuna putih albacore sebaiknya dibatasi hingga 6 ons (168 gram) dalam seminggu.
Ketika mengonsumsi seafood, sebaiknya hindari yang masih mentah atau setengah matang.
Masak seafood dengan benar setidaknya mencapai suhu 63 derajat celcius.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR