1. Ketahui kapan due date atau tafsiran persalinan sendiri
“Kalau kita sudah tahu kapan (tafsiran persalinannya), maka kita sudah mulai tahu apa yang harus kita lakukan begitu,” ucap dr. Fadli.
“Pasti dokternya akan memberitahu, kapan sih due date-nya atau tafsiran partusnya. Apakah sudah masuk cukup bulan atau belum? Karena, cukup bulan tuh di atas 38 minggu,” jelasnya.
Dari situ, dilakukan juga berbagai pemeriksaan trimester pertama, kedua, dan ketiga, juga pemeriksaan laboratorium dan USG untuk mengontrol kondisi kehamilan.
2. Siapkan mental
“Kalau ini memang kehamilan yang pertama, maka ini adalah pengalaman yang baru ya,” kata dr. Fadli.
dr. Fadli menyampaikan, ketika seseorang akan menjalani sesuatu yang baru, pasti ada sedikit kecemasan, seperti pengalaman kehamilan yang pertama.
Jadi, setelah Moms memasuki trimester ketiga, Moms sangat disarankan untuk bertanya pada keluarga ataupun kerabat tentang apa saja yang akan dialami nanti saat persalinan.
“Tanda-tandanya kapan harus masuk rumah sakit, apa tanda-tanda bahayanya, bagaimana cara ngeden. Jadi, ambil positive inputs nih dari keluarga, ambil positive vibes-nya juga begitu,” saran dr. Fadli.
“Jadi, ini jangan terlalu cemas juga, karena kita mau sebentar lagi ketemu anak kita nih,” sambungnya.
3. Ketahui siapa dokter yang bertanggung jawab dan akan lahir dimana
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR