Nakita.id - Selamat telah memasuki trimester ketiga, Moms!
Memasuki trimester ketiga hingga persalinan tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu, karena Moms sebentar lagi siap bertemu sang buah hati.
Bahkan, berdasarkan data dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada sekitar 4,8 juta orang yang melahirkan setiap tahunnya di Indonesia.
Terutama, di tengah pandemi Covid-19, dimana angka persalinan dan kehamilan meningkat secara signifikan.
Akan tetapi, ada kalanya momen persalinan menjadi momen yang paling menegangkan.
Karena, Moms harus siap menghadapi berbagai tanda yang akan membuat Moms merasa sangat kesakitan.
Maka dari itu, penting bagi Moms untuk mengedukasi diri terkait tanda-tanda persalinan sudah dekat.
Hal in dilakukan agar Moms bisa mempersiapkan diri secara fisik dan mental menjelang persalinan tiba.
Lantas, apa saja tanda-tandanya? Yuk, kita simak langsung penjelasan dari ahlinya!
dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, memaparkan tanda-tanda persalinan sudah dekat.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Nyeri panggul
dr. Fadli menjelaskan, ketika memasuki trimester tiga, biasanya kepala bayi sudah masuk ke pintu atas panggul.
Khususnya, ketika Moms telah memasuki trimester tiga akhir.
Sebagai informasi, panggul sendiri terbagi atas tiga bagian, Moms.
Yaitu, pintu atas panggul, pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul.
“Sudah masuk pintu atas panggul, itu biasanya akan terasa nyeri. Nyeri di bagian perut bawah,” jelas dr. Fadli dalam acara Live Referenata “Ketahui Tanda-Tanda Persalinan Sudah Dekat” pada Rabu malam (16/2/2022).
“Karena kepalanya (bayi) nekan di daerah situ, ada kantung kencing (bladder), maka kita akan sering pipis,” lanjutnya.
2. Persendian mudah goyang
Masa kehamilan tentu mengalami adanya perubahan hormon.
Saat memasuki trimester ketiga, perubahan hormonnya akan semakin drastis, Moms.
“Nah, karena ada perubahan hormon, terasa kaya joint (persendian) kita tuh lebih loose (goyang) gitu ya. Lebih kaya lemes gitu,” terang dr. Fadli.
3. Ada kontraksi palsu
Memasuki trimester ketiga, dr. Fadli menjelaskan bahwa kontraksi palsu (kontraksi Braxton Hicks) mulai muncul.
“Kalau memang sudah mendekati banget, itu biasanya kontraksinya semakin kencang,” jelasnya.
4. Keluar keputihan
Memasuki trimester ketiga, dr. Fadli juga menjelaskan bahwa akan keluar keputihan pada bagian vagina, tetapi tidak gatal dan tidak berbau.
Baca Juga: Jangan Langsung Panik, Ini Hal yang Harus Dilakukan Ketika Mulas Menjelang Persalinan
“Karena memasuki trimester ketiga, biasanya di bagian bawah tuh lebih moist (lembab) ya, lebih banyak lendirnya gitu ya,” terang dr. Fadli.
“Dan, untuk mempersiapkan jalan lahirnya juga untuk saat persalinan nanti gitu ya,” lanjutnya.
5. Preeklampsia
Preeklampsia menjadi salah satu tanda-tanda persalinan sudah dekat yang berbahaya.
dr. Fadli menyampaikan bahwa preeklampsia itu kondisi yang paling sering dialami ibu hamil saat memasuki trimester ketiga.
Sebagai informasi, preeklampsia adalah kondisi dimana kaki pada ibu hamil mengalami bengkak.
“Kalau kaki bengkak, tensinya tidak tinggi, itu bisa jadi mungkin kita kekurangan protein atau aktivitas secara normal. Jadi, darahnya itu, dia tertekan sama kepala bayinya itu. Terbendung di bagian bawah. Jadi, kesannya agak bengkak kakinya,” jelas dr. Fadli.
“Tapi, kalau bengkak kaki dengan adanya tensi tinggi, kita harus hati-hati. Jangan-jangan ini preeklampsia atau keracunan kehamilan,” jelasnya.
Selain mengalami preeklampsia, keracunan kehamilan juga bisa membuat ibu hamil sering mual, muntah, pandangan kabut, nyeri di ulu kaki, hingga nyeri kepala hebat, Moms.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Preeklampsia yang Patut Diwaspadai
6. Sering mengalami pendarahan
Tanda-tanda persalinan sudah dekat yang berbahaya lainnya adalah mengalami pendarahan.
“Kita harus lihat nih. Jangan-jangan ada pendarahan aktif, pendarahan yang banyak,” ucap dr. Fadli.
“Apalagi, kalau kita memang tahu bahwa plasentanya letaknya di bawah. Plasentanya letaknya rendah,” lanjutnya.
Maka, penting bagi Moms untuk selalu melakukan pemeriksaan dari sejak trimester pertama, kedua, dan ketiga.
Hal ini untuk mencari tahu apakah kehamilan Moms tergolong kehamilan yang berisiko atau tidak.
Selain itu, ketika memasuki trimester ketiga, Moms juga harus memonitor fetal kick count.
“Jadi, kita harus memastikan bahwa gerakan bayinya itu minimal ada 10 kali dalam waktu 12 jam. Atau, minimal 1 kali dalam satu jam lah. Nah, kita bisa memantau kesiapan janinnya dari situ,” jelas dr. Fadli.
“Tapi, kalau belum gerak nih, sudah berjam-jam, siapa tahu ibunya belum makan gitu, atau bayinya lemas karena ibunya belum makan gitu. Jadi, pastikan makan, asupan gizinya yang cukup gitu dan pantau gerakan bayinya,” tutupnya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR