“Bila anak atau bayi jatuh dari ranjang, dari meja, atau dari bangku atau kursi, pertama adalah kita membaringkan anak tersebut ke permukaan yang datar. Entah itu di atas ranjang atau di atas matras, ya,” saran dr. Eko.
“Kemudian, jauhkan dari benda-benda yang dapat melukai anak,” tambahnya.
Apabila anak tiba-tiba muntah setelah terbentur kepalanya, dr. Eko justru tidak menyarankan untuk mengangkat atau membopong anak.
Melainkan, miringkan ke kiri atau ke kanan dalam posisi berbaring.
Lalu, biarkan anak muntah sampai selesai.
Baca Juga: Tak Boleh Sepelekan Kepala Belakang Terbentur, Simak Gejala dan Perawatannya
“Nah, setelah selesai, kita membersihkan bekas muntahannya,” ucap dr. Eko.
“Baru kemudian kita bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat atau ke UGD rumah sakit,” lanjutnya.
Selain itu, apa yang perlu Moms lakukan jika anak tiba-tiba muntah terus-menerus setelah terbentur kepalanya?
dr. Eko menjelaskan bahwa muntah yang terjadi terus menerus disebut sebagai muntah proyektil, atau muntah yang menyembur keluar dari isi lambung.
“Pada beberapa saat atau beberapa hari setelah jatuh disertai dengan gejala pusing, gejala anak mengeluhkan mengantuk, atau misalnya terjadi penurunan kesadaran, maka itu merupakan suatu tanda bahaya,” ucap dr. Eko.
“Dimana ada kemungkinan pendarahan di dalam kepala atau intracranial bleed,” lanjutnya.
Sebagai informasi, intracranial bleed adalah pendarahan yang terjadi ketika pembuluh darah pada tengkorak pecah atau bocor, salah satunya disebabkan oleh trauma akibat cedera kepala.
“Nah, hal tersebut merupakan salah satu kekhawatiran dan harus segera dibawa ke rumah sakit,” tegas dr. Eko.
Jadi, ketika kepala anak terbentur sesuatu, sebaiknya jangan langsung dipijat ya, Moms.
Baca Juga: Belajar dari Tukul Arwana, Berikut Sederet Gejala Pendarahan Otak yang Bisa Dialami oleh Semua Orang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR