Nakita.id - Kepala anak terbentur sebaiknya langsung dipijat, mitos atau fakta?
Moms, masa balita merupakan masa dimana anak sedang lincah beraktivitas.
Pasalnya, di usia ini, anak memiliki keingintahuan yang tinggi, sehingga mendorongnya untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.
Akan tetapi, tak jarang kelincahan anak ini terkadang dapat menimbulkan kecelakaan yang cukup mengkhawatirkan.
Salah satunya adalah kepala anak terbentur, yang umum menjadi masalah yang dikhawatirkan para orangtua.
Moms harus tahu, kepala anak terbentur sendiri umumnya disebabkan oleh sistem koordinasi dan keseimbangan tubuh anak di usia ini belum sempurna.
Maka dari itu, Moms perlu segera memberikan pertolongan pertama ketika kepala anak terbentur.
Umumnya, Moms langsung memijat kepalanya setelah kepalanya terbentur sesuatu.
Namun, benarkah demikian? Yuk, kita simak langsung penjelasan dari ahlinya!
Baca Juga: Ternyata Bukan Cuma karena Trauma, Ini Dia Penyebab Sakit Kepala pada Anak
Menurut dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, Sp.A, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, kepala anak terbentur sebaiknya langsung dipijat itu hanya mitos belaka, bahkan tidak boleh dilakukan.
“Kenapa? Karena, pada saat jatuh itu terjadi proses benturan antara jaringan lunak yang menjadi bantalan untuk tulang,” jelas dr. Eko saat diwawancarai Nakita pada Kamis malam (17/2/2022).
dr. Eko melanjutkan, tulang itu adalah benda keras pada tubuh yang terdepan, dan menjadi tempat benturan tersebut.
Selain dipijat, dr. Eko juga menyampaikan untuk tidak menekan area benjol akibat benturan tersebut.
Apalagi, menggosoknya dengan minyak telon ataupun minyak kayu putih.
Sebagai pertolongan pertama, dr. Eko justru menyarankan para orangtua untuk memberinya kompres air es.
“Pertama, untuk menghilangkan rasa nyeri ya, kalau kompres air es,” terangnya.
“Kemudian, pada hari kedua atau ketiga, dimana benjol itu kalau masih ada atau bengkak tersebut masih ada, boleh dilanjutkan dengan air hangat,” lanjutnya.
Supaya, pembuluh darah di daerah sekitar bengkak bisa lebih terbuka atau lebih melebar, sehingga bengkak tersebut dapat segera diserap, demikian penjelasan dr. Eko.
Baca Juga: Benturan di Kepala Anak Mempengaruhi Kecerdasan?
Sama halnya ketika anak tiba-tiba terjatuh ke belakang dan terbentur di kepala bagian belakang.
“Ada baiknya kita melakukan pengompresan dengan menggunakan air dingin untuk menghilangkan nyeri. Kemudian, baru menggunakan air hangat,” saran dr. Eko.
Selain itu, dr. Eko juga menyampaikan boleh menggunakan obat-obatan seperti Thrombophop jika kedepannya muncul benjol yang berbentuk dan berwarna biru kehitaman seperti bekas benturan.
Lantas, apa yang sebaiknya Moms lakukan apabila anak tiba-tiba terjatuh dari tempat tidur atau kursi?
“Bila anak atau bayi jatuh dari ranjang, dari meja, atau dari bangku atau kursi, pertama adalah kita membaringkan anak tersebut ke permukaan yang datar. Entah itu di atas ranjang atau di atas matras, ya,” saran dr. Eko.
“Kemudian, jauhkan dari benda-benda yang dapat melukai anak,” tambahnya.
Apabila anak tiba-tiba muntah setelah terbentur kepalanya, dr. Eko justru tidak menyarankan untuk mengangkat atau membopong anak.
Melainkan, miringkan ke kiri atau ke kanan dalam posisi berbaring.
Lalu, biarkan anak muntah sampai selesai.
Baca Juga: Tak Boleh Sepelekan Kepala Belakang Terbentur, Simak Gejala dan Perawatannya
“Nah, setelah selesai, kita membersihkan bekas muntahannya,” ucap dr. Eko.
“Baru kemudian kita bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat atau ke UGD rumah sakit,” lanjutnya.
Selain itu, apa yang perlu Moms lakukan jika anak tiba-tiba muntah terus-menerus setelah terbentur kepalanya?
dr. Eko menjelaskan bahwa muntah yang terjadi terus menerus disebut sebagai muntah proyektil, atau muntah yang menyembur keluar dari isi lambung.
“Pada beberapa saat atau beberapa hari setelah jatuh disertai dengan gejala pusing, gejala anak mengeluhkan mengantuk, atau misalnya terjadi penurunan kesadaran, maka itu merupakan suatu tanda bahaya,” ucap dr. Eko.
“Dimana ada kemungkinan pendarahan di dalam kepala atau intracranial bleed,” lanjutnya.
Sebagai informasi, intracranial bleed adalah pendarahan yang terjadi ketika pembuluh darah pada tengkorak pecah atau bocor, salah satunya disebabkan oleh trauma akibat cedera kepala.
“Nah, hal tersebut merupakan salah satu kekhawatiran dan harus segera dibawa ke rumah sakit,” tegas dr. Eko.
Jadi, ketika kepala anak terbentur sesuatu, sebaiknya jangan langsung dipijat ya, Moms.
Baca Juga: Belajar dari Tukul Arwana, Berikut Sederet Gejala Pendarahan Otak yang Bisa Dialami oleh Semua Orang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR