Nakita.id - Saat Si Kecil banyak bertanya, pernahkah Moms menjawabnya dengan kata 'Mungkin'?
Sebisa mungkin kita jangan memberikan jawaban tersebut pada anak-anak, ya.
'Mungkin' adalah respon yang tentatif, ketika Moms terjebak diantara pilihan 'Ya' atau 'Tidak'.
Biasanya kata-kata ini dilontarkan saat anak penasaran akan hal-hal tertentu dan kita kurang yakin dengan jawabannya.
Bisa juga ketika anak meminta sesuatu hal yang sulit sulit kita wujudkan.
Dengan memberikan jawaban 'Mungkin', Moms mungkin bisa mengalihkan perhatiannya sejenak.
Disamping itu, Moms pun terbebas dari situasi yang sulit ditangani.
Namun, sebetulnya kita tidak tahu apa yang dipikirkan anak.
Nah Moms, berikut beberapa alasan kenapa kita tidak boleh memberikan jawaban 'Mungkin' pada anak.
Baca Juga: 5 Cara Menjawab Pertanyaan Anak, Bisa Ditunda Atau Mencari Bersama
Melansir dari Times of India, anak-anak selalu penuh dengan rasa ingin tahu dan itu wajar, terutama di usianya yang masih kecil.
Mereka menganggap Moms sebagai panutan, karena itu mereka beranggapan Moms tahu semua hal yang tidak diketahuinya.
Selain itu, cara kita menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mereka ternyata mempengaruhi pembentukan kepribadiannya, lo.
Jawaban 'Mungkin', terkesan tidak pasti dan sangat membingungkan bagi mereka.
Ketika anak terbiasa dengan ketidakpastian, dia cenderung sulit membangun kepercayaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Sebuah penelitian di tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology, menunjukkan bahwa ketika dihadapkan pada situasi yang tidak pasti, seseorang membangun simulasi mental untuk mengantisipasi hasilnya.
Namun, hasil yang mereka bayangkan lebih cenderung ke arah yang negatif.
Oleh karena itu, mereka jadi lebih pesimis dan tidak mengharapkan hasil yang bagus.
Lalu, seperti apa jawaban yang seharusnya diberikan oleh orang tua saat anak bertanya?
Sebaiknya Moms memberikan jawaban yang tegas seperti 'Ya' atau 'Tidak'.
Misalnya, saat anak meminta sesuatu,"Bolehkah aku bermain game hari ini?"
Dalam kondisi ini, Moms tidak yakin harus menjawab apa.
Sepertinya tidak tepat untuk membiarkan anak bermain game terus-terusan, namun di sisi lain anak juga perlu hiburan.
Pertama berikan dulu jawaban iya, namun disertai dengan syarat yang harus dipenuhi anak.
Misalnya, boleh saja main game tapi selesaikan dulu tugas-tugas sekolahnya.
Kemudian, apabila anak bertanya dan Moms tidak tahu jawabannya, alih-alih memberikan jawaban yang tidak pasti sebaiknya ajak mereka berdiskusi.
Kalian berdua bisa menemukan jawabannya dengan mencarinya bersama.
Hal ini tentunya bisa mengembangkan ikatan dan kepercayaan antara Moms dan Si Kecil.
Baca Juga: Kadang Bikin Bingung! Siapkan Diri Sebelum Anak Mulai Banyak Bertanya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR