Tabloid-Nakita.com – Perkembangan anak usia 1 hingga 3 tahun menjadi langkah penting bagi si kecil. Di masa ini anak punya rasa penasaran yang sangat tinggi sehingga menaklukan rasa takutnya. Ia juga belum memahami konsekuensi jika melakukan sesuatu. Di usia 2 tahun, anak mulai menggunakan keterampilan motoriknya sehingga ia senang belari, memanjat hingga melompat. Sementara di usia 3 tahun, ia mulai menggunakkan bahasa sehingga sangat senang bertanya.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Dalam Mendisiplinkan Anak
Saat-saat seperti ini mungkin membingungkan untuk Mama dan Papa karena anak jadi lebih sulit diatur. Displin untuk batita juga bukan berarti memberikan hukuman yang berat. Disiplin di sini lebih kepada menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruknya seperti tidak mau makan sayur, senang berteriak dan senang menggigit. Mama perlu punya cara mengajarkan disiplin pada anak usia 1 hingga 3 tahun.
1.Hindari pertengkaran
Memarahi si kecil tidak akan berdampak apa-apa. Anak tidak mampu memahami maksud kemarahan Mama. Tak perlu juga berdebat dengannya karena si kecil justru akan semakin marah. Mama tidak bisa memintanya menaati semua aturan Mama. Bisa jadi ia belum mampu melakukan aturan tersebut. Buatlah aturan-aturan yang mudah untuknya seperti menaruh kembali mainan yang sudah dipakai. Jelaskan pula padanya konsekuensi yang ia dapatkan jika tidak menaati aturan tersebut.
2.Melakukan pencegahan
Mama bisa mengantisipasi perilaku-perilaku buruk pada si kecil. Misalnya ketika ia tidak mau berbagi boneka kesayangannya dengan teman mainnya, jangan berikan boneka tersebut saat bermain. Hal ini akan mencegah terulangnya perilaku buruk. Setelah selesai bermain Mama bisa mengatakan bahwa bermain tanpa berebut mainan ternyata lebih menyenangkan. Mendapatkan pengalaman langsung akan jauh lebih efektif.
3.Konsisten
Anak usia 2 hingga 3 tahun mengamati apa yang ada di sekitar mereka. Oleh karena itu, menjadi contoh yang baik sangat penting untuk menumbuhkan disiplin pada anak. Mama dan anggota keluarga lain perlu secara konsisten melakukan hal-hal yang baik. Konsisten dalam membuat aturan juga sangat penting. Jangan sampai ia dibuat bingung karena aturan yang setiap hari berubah-ubah.
Baca juga: Ingin Disiplin? Ajarkan Konsistensi Pada Anak
4.Jangan mudah emosi
Tetaplah tenang dalam menghadapi anak yang disiplin. Ketika marah, anak hanya menangkap aura negatif yang keluar dari diri Mama. Ia menganggap bahwa Mama jahat pada dirinya. Sementara pesan yang ingin Mama sampaikan tidak dapat ia pahami. Bagi sebagian anak, reaksi marah Mama justru jadi hiburan bagi mereka. Cepat dan tegas menjadi sikap yang cocok ketika anak melakukan kesalahan.
5.Buatlah segala sesuatunya sederhana dan mudah
Penjelasan akan kedisiplinan memang hal yang penting. Namun, jangan buat penjelasan yang bertele-tele dan kompleks. Anak usia batita belum memahami kalimat panjang dan rumit. Mama bisa menggunakan mimik wajah dan gerakan tangan untuk menjelaskan maksud Mama. Menjelaskan sebab akibat juga dapat lebih mudah dicerna oleh si kecil.
6.Berikan ia waktu
Ketika berbagai tip di atas tak bisa membuatnya disiplin, Mama bisa memberikannya waktu. Dengan nada tegas, Mama bisa memintanya diam sejenak selama beberapa menit. Biarkan ia memikirkan apa yang baru saja ia lakukan. Setelah selesai berikan peluk dan cium untuk anak. Hal ini akan memberikan stimulus padanya bahwa apa yang ia lakukan salah dan Mama tak ingin kesalahan tersebut terus dilakukan.
Baca juga: Mendisiplinkan Anak Sejak Bayi, Perlukah?
Batita yang sedang aktif dan berkembang memang butuh kedisiplinan dari orangtua. Namun, displin yang terlalu keras berisiko membuat anak malu dan cenderung tidak percaya diri. Mengajarkan disiplin pada anak perlu dilakukan sesuai dengan kemampuan daya tangkapnya.
(Niken/Parents)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR