Nakita.id - Moms, apakah Si Kecil akhir-akhir ini sering rewel saat dipakaikan popok?
Jika iya, besar kemungkinannya Si Kecil memiliki ruam popok.
Moms harus tahu, ruam popok adalah salah satu masalah kulit pada bayi yang umum terjadi, dan biasanya ditunjukkan dengan area berwarna merah cerah pada area pantat bayi.
Selain itu, pergerakan bayi yang tidak nyaman, khususnya saat popoknya diganti.
Bahkan, bayi langsung rewel dan menangis jika bagian pantatnya disentuh ataupun dipegang.
Jika dibiarkan terus, hal ini dapat mengganggu kenyamanan bayi itu sendiri, Moms.
Ruam popok seringkali dikaitkan dengan popok basah atau jarang diganti, sensitivitas kulit, dan gesekan.
Akan tetapi, apa saja penyebab ruam popok pada bayi secara persis?
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa penyebabnya.
Baca Juga: Obat Ruam Popok pada Bayi Ternyata Cukup Bermodalkan Air Hangat, Begini Cara Menggunakannya
1. Iritasi tinja atau urin
Moms harus tahu, iritasi dari tinja atau urin menjadi salah satu penyebab ruam popok pada bayi.
Pasalnya, bayi sering buang air di popok, baik kecil atau besar, Moms.
Jika dibiarkan menempel pada kulit terlalu lama, hal ini tentu dapat mengiritasi kulit sensitif bayi.
2. Ada pergesekan dengan kulit
Tahukah Moms? Pakaian bayi yang terlalu ketat dapat memungkinkan terjadinya pergesekan dengan kulit.
Sama halnya dengan popok bayi yang terlalu ketat.
Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan ruam popok, Moms.
Baca Juga: Tips Memilih Popok yang Tepat untuk Bayi Agar Terhindar dari Infeksi dan Ruam
3. Iritasi produk baru
Moms, bayi memiliki kulit yang sangat sensitif.
Jadi, besar kemungkinannya pada bayi untuk memunculkan reaksi alergi akibat paparan tisu bayi, popok, bahkan deterjen atau pelembut pakaian khusus pakaian bayi.
Tak hanya itu, adanya tambahan zat yang bisa Moms temukan pada lotion bayi, bedak, hingga minyak juga memungkinkan untuk memunculkan reaksi alergi.
4. Infeksi bakteri dan jamur
Moms tentu tahu kalau area yang tertutup popok sangat rentan terkena infeksi bakteri atau jamur.
Pasalnya, area tersebut sangat hangat dan lembab, sehingga cocok dijadikan sebagai tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri dan jamur.
Ruam popok sendiri dapat ditemukan dalam lipatan-lipatan kulit.
Bahkan, terdapat titik-titik merah yang tersebar di sekitar lipatan.
5. Proses perkenalan makanan baru
Tahukah Moms? Saat bayi mulai dikenalkan pada makanan baru, kandungan tinjanya juga akan berubah.
Selain itu, perubahan pola makan bayi juga dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, Moms.
Maka, tak heran jika hal-hal ini dapat meningkatkan kemungkinan ruam popok pada bayi.
6. Kulit sensitif
Bayi dengan kondisi kulit, seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik (eksim), akan lebih besar kemungkinannya terkena ruam popok.
7. Penggunaan antibiotik
Percaya atau tidak? Penggunaan antibiotik pada bayi justru dapat menumbuhkan infeksi jamur, sehingga dapat menimbulkan ruam popok.
Selain itu, bayi yang diberi ASI oleh ibunya yang menggunakan antibiotik juga berisiko lebih tinggi mengalami ruam popok.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR