Nakita.id - Siapa sangka kalau ternyata salah satu cara untuk mencegah kelabang masuk rumah adalah menyapu rumah secara berkala?
Sebagai penghuni rumah, kita tentu senang jika rumah bersih seperti ekspektasi kita.
Dengan rumah yang bersih, sebagai penghuni rumah kita akan nyaman beraktivitas di dalam rumah.
Jangan sampai rumah jadi kotor, sebab bisa mengundang berbagai hewan pengganggu masuk rumah.
Banyak hewan pengganggu yang masuk rumah dan membuat kita menjadi jijik, salah satunya adalah kelabang.
Kelabang merupakan hewan pengganggu yang biasanya ditemukan di dapur, kamar, kamar mandi, bahkan hingga ruang makan.
Maka dari itu, Moms perlu untuk mengatasi dan mencegah masuknya kelabang ke dalam rumah.
Bagaimana caranya, ya?
Melansir dari Kompas, salah satu cara ampuhnya adalah dengan menyapu halaman rumah dan menyingkirkan dedaunan kering yang jatuh.
Bagaimana bisa menyapu halaman rumah mampu untuk mencegah kelabang masuk rumah?
Melansir dari SFGATE, salah satu yang menarik kelabang untuk berada di sekitar kita adalah tanaman.
Di sekitar tanaman, terdapat kelembapan dan kesejukan yang menguntungkan bagi kelabang.
Barangkali bukan menjadi masalah apabila tanaman tidak atau belum menggugurkan daunnya.
Namun, apabila banyak daun berguguran dan berserakan di halaman, ini yang perlu diwaspadai.
Kelabang seringkali bersembunyi di antara tumpukan dedaunan kering yang gugur.
Perlu berhati-hati apabila ada tanaman di dalam rumah dan dibiarkan saja daun keringnya berserakan.
Selain merusak keindahan ruangan, hal ini hanya akan mengundang kelabang masuk ke dalam rumah.
Biasanya, daun pada tanaman mulai berguguran terutama pada saat kemarau.
Baca Juga: Cara Alami Mengusir Kelabang dari Rumah, Dijamin Bikin Rumah Bebas Kelabang Selamanya
Walaupun tidak semua daun digugurkan, namun tetap saja membuat daun kering jadi berserakan.
Maka dari itu, lebih baik Moms perlu mulai menyapu halaman lebih sering.
Menyapu perlu lebih intensif saat musim kemarau.
Sama halnya apabila Moms memiliki tanaman di dalam rumah.
Lalu, apa yang bisa dilakukan dengan sampah daun yang berguguran tadi?
Masih banyak orang yang membakar sampah daun demi mengurangi penumpukannya.
Namun, ini bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.
Solusi yang tepat untuk mengatasi penumpukan daun yang berguguran adalah dengan menjadikannya kompos.
Menjadikannya barang bermanfaat lainnya lebih baik dibandingkan daun kering yang ditumpuk begitu saja dan malah menjadi sarang kelabang.
Selain dengan menyapu halaman rumah secara berkala, ada beberapa tips lain untuk Moms yang ingin mencegah kelabang masuk dalam rumah.
Pertama, jauhkan kondisi rumah dari kelembapan.
Seperti yang sudah kita ketahui, kelabang amat sangat suka hinggap di tempat yang lembap.
Dapur lembap karena uap air dari makanan yang dimasak, sedangkan kamar mandi lembap karena air dalam bak mandi.
Maka dari itu tak heran jika kelabang sering ditemukan di dua tempat ini.
Ada baiknya jika setiap hari, Moms memuka pintu dapur dan kamar mandi.
Hal ini dilakukan agar kelembapan tak mudah terperangkap di dalam ruangan-ruangan tersebut.
Terutama untuk kamar mandi, setelah menggunakannya jangan langsung tutup pintu kembali melainkan buka lebar-lebar pintu agar ada pertukaran udara.
Bersihkan dapur dan kamar mandi setidaknya satu minggu sekali.
Kedua, tutup celah yang biasanya menjadi tempat masuknya kelabang.
Coba cek seluruh sudut rumah kembali, adakah lubang yang barangkali selama ini Moms tak ketahui?
Siapa tahu, kelabang masuk dari lubang dari tanah atau mungkin celah pintu yang berlubang.
Apabila ada yang berlubang ada baiknya jika Moms menutupnya kembali.
Jangan sampai dari lubang tersebut, kelabang punya kesempatan untuk masuk ke dalam rumah.
Ketiga, bersihkan langsung piring yang baru saja digunakan serta tumpahan makanan.
Hal ini hanya akan menyebarkan aroma makanan ke udara dan menarik perhatian kelabang.
Hal pertama yang Moms bisa lakukan untuk mencegah kelabang masuk rumah adalah menyapu halaman secara berkala.
Daun yang berguguran hanya akan menjadi sarang bagi kelabang dan berpotensi masuk ke dalam rumah mencari tempat yang lembap.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR