Sukma menjelaskan bahwa, ketika sedang overthingking kita cenderung berprasangka buruk.
"Prasangka-prasangka itu tidak sepenuhnya benar, kadang-kadang karena emosinya lagi membara jadi dilebih-lebihkan," katanya
"Akhirnya perasaan kita jadi tambah berkecamuk, tadinya cuma khawatir lalu jadi cemas, marah, takut, dan banyak emosi yang dirasakan," lanjutnya.
Setelah berhasil mengontrol pikiran-pikiran negatif tersebut, kita jadi lebih tenang menyikapinya.
"Misalnya saat suami ketahuan berbohong, kita punya bukti nih tapi kok jawabannya enggak sinkron," kata Sukma.
"Nah, ketika kita bisa mengontrol pikiran dan perasaan, kita bisa mengkonfirmasi (bukti)-nya dengan tenang sehingga masalahnya bisa terselesaikan dengan baik," lanjutnya.
Namun, apabila ditanggapi dengan emosi justru bisa memicu pertengkaran yang tidak diinginkan.
"Kalau kita sudah terbawa emosi karena pikiran-pikiran negatif tadi, nantinya yang ada jadi adu argumen dan terjadi konflik berkepanjangan," katanya.
"Kontrol pikiran kontrol perasaan, sehingga kita bisa bersikap lebih bijak dan tenang dalam menghadapi sikap suami yang mungkin belum sesuai harapan kita," sambungnya.
Dijelaskan oleh Sukma, ungkapkan isi hati dan pikiran kita memakai komunikasi Assertive dengan 'I Message'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR