"Jeda ini bisa dimanfaatkan untuk kita berdamai dengan diri sendiri atau pun dengan kesalahan pasangan, kalau kata orang emotional healing," katanya lagi.
Sukma menjelaskan, dalam sebuah konflik pasti masing-masing punya lukanya tersendiri.
Mungkin ada sikap suami yang mengecewakan kita, atau ada ucapan kita yang menyinggungnya.
"Ambil jeda dulu sebelum menyelesaikan konflik, supaya emosinya tidak numpuk-numpuk dan meletus," kata Sukma.
"Kalau tadi pas bertengkar ada kata-kata suami yang menyinggung, maka nikmati dulu rasanya dan terima perasaan tersebut lalu maafkan suami atas kehilafannya tadi," lanjutnya.
Sukma menyayangkan, biasanya pasangan suami istri jarang menyelesaikan konflik dengan benar.
"Ketika ada masalah atau perasaan tidak nyaman, kita pendam dan selesai oleh waktu. Padahal besoknya kalau ada pemantik lagi bisa meletus lagi," katanya.
Terakhir, sukma menyarankan agar pasangan suami-istri mau berusaha untuk menyelesaikan konflik mereka.
"Tidak apa-apa sesekali berbeda pendapat dan terluka, yang penting obati lukanya jadi tidak menumpuk, itu akan membuat hubungan semakin baik," katanya.
Boleh saja kita mengambil jeda sebentar ketika sudah tidak sanggup menyelesaikan konflik.
Namun, jangan lupa untuk kembali kepada pasangan dan memperbaiki hubungan kalian.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR