Nakita.id - Baik Moms dan Dads wajib tahu, berikut penyebab kadar kolestrol meningkat drastis menurut dokter.
Kolestrol merupakan salah satu penyakit yang kini banyak diderita orang Indonesia.
Gejala kolestrol sendiri sangat banyak, tapi terkadang banyak orang yang tidak menyadarinya.
Salah satunya adalah mudah sekali lelah.
Kolesterol yang terus-terusan tinggi tentu saja berpotensi datangkan masalah kesehatan yang lebih berbahaya.
Misalnya, seperti penyakit jantung dan juga stroke.
Tak heran bila para pengidap kolestrol selalu meminum obat ketika kadar kolestrolnya meningkat.
Saat ini, memang sudah banyak sekali berbagai merek obat kolestrol yang beredar di pasaran.
Bahkan, tanpa resep dari dokter pun, Moms bisa mendapatkan obat kolestrol tersebut dengan mudah.
Mana yang Lebih Berpotensi Mengalami Kolesterol Tinggi, Laki-laki atau Perempuan?
dr. Dias Septalia, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah mengatakan, berdasarkan data epidemiologi, pada usia lebih muda, kadar kolestrol tinggi lebih sering ditemukan pada laki-laki.
Tapi, menjelang usia di atas 50 tahun atau usia menopause, ternyata tingkat kejadiannya jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
Karena di usia menopause akan terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron, sedangkan kedua hormon ini sangat penting untuk regulasi kolestrol.
Penyebab Kadar Kolestrol Meningkat
Sebagian besar orang mungkin menilai bahwa penyebab utama kadar kolestrol meningkat adalah karena makanan yang dikonsumsi mengandung banyak lemak tinggi.
Padahal, selain makanan, ada banyak penyebab lainnya yang bisa membuat kadar kolestrol tinggi. Menurut dr. Dias, keturunan, dan gaya hidup yang kurang sehat juga bisa jadi pemicu utama kadar kolestrol meningkat drastis.
"Pertama, tentu genetik atau yang disebut dengan keturunan. Kedua, adalah gaya hidup itu sangat berpengaruh besar. Gaya hidup apa saja? Ya, yang tidak sehat seperti, kurangnya aktivitas fisik, diet lemak jenuh dan juga tinggi gula, merokok, alkohol, obesitas, stres juga termasuk," jelas dr. Dias dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Selasa (22/2/2022).
Selain itu, ada juga beberapa penyakit bawaan yang memang bisa tingkatkan kadar kolestrol.
"Kemudian, beberapa keadaan penyakit misalkan, diabetes, gagal ginjal kronik, hipotiroid, HIV, lupus, itu merupakan keadaan yang membuat kadar kolestrol tinggi," sambung dr. Dias.
Pengobatan penyakit-penyakit tertentu juga ternyata bisa meningkatkan kadar kolestrol di dalam tubuh.
"Kemudian, pada pengobatan steroid jangka lama, atau pengobatan anti HIV, itu memiliki efek samping untuk meningkatkan kadar kolestrol, kemudian untuk pengobatan retinoid untuk jerawat dan sebagainya, pengobatan darah tinggi yang diberikan golongan diuretik itu juga harus dipantau kadar kolestrolnya," ucap dr. Dias.
Faktor yang Membuat Stres Bisa Tingkatkan Kadar Kolestrol
Menurut dr. Dias, stres sendiri berpotensi meningkatkan hormon kortisol.
"Jadi, kalau dalam keadaan stres biasanya akan terjadi peningkatan hirmon stres atau kortisol. Nah, peningkatan kadar hormon kortisol dalam jangka lama itu juga akan memicu peningkatan kadar kolestrol," ungkap dr. Dias.
Selain itu, stres yang berlebihan juga bisa memicu adrenalin dan berpotensi datangkan gangguan pada dinding pembuluh darah.
"Stres berlebihan juga akan memicu adrenalin dalam jangka lama tentu akan menganggu keadaan dinding pembuluh darah," pungkasnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR