Nakita.id - Bagaimana, sih, caranya menjaga kualitas udara di dalam ruangan?
Untuk menjaga kualitas yang baik di dalam ruangan, salah satu caranya adalah menjaga kelembapan.
Kelembapan udara di dalam ruangan sangatlah penting untuk kesehatan kita.
Kelembapan di dalam ruangan setidaknya di antara 30 hingga 50 persen.
Jangan sampai ruangan menjadi kering karena kelembapan berada di bawah 30 persen.
Plus, hal ini menyebabkan gangguan pada pernapasan kita.
Apabila ruangan menjadi kering, Moms sesegera mungkin harus mengupayakan untuk membuat ruangan menjadi lembap kembali.
Ada beberapa cara alami untuk melembapkan ruangan. Apa saja?
Perlu Moms ketahui, menaruh tanaman di dalam rumah menjadi cara yang paling ampuh.
Bagaimana bisa menaruh tanaman di dalam rumah melembapkan ruangan?
Seperti yang kita ketahui, tanaman akan melakukan proses transpirasi.
Apakah itu?
Proses transpirasi adalah menguapnya air yang dihasilkan oleh tanaman yang ada di rumah.
Apabila tanaman di letakkan di dalam rumah, uap airnya membuat udara menjadi lebih lembap.
Tak hanya itu saja, Moms, meletakkan tanaman akan membuat udara di dalam rumah menjadi lebih bersih dan segar.
Seperti yang kita ketahui, tanaman menghasilkan oksigen dengan menyerap karbon dioksida yang kita hembuskan.
Hal ini dihasilkan dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman.
Selain itu, tanaman juga mampu untuk menyingkirkan racun dan polusi udara di dalam rumah.
Baca Juga: Catat Sekarang, Begini Cara Membasmi Tungau pada Tanaman Cabai Agar Tidak Gagal Panen Lagi
Tak hanya meletakkan tanaman di dalam rumah saja, apabila Moms ingin sekalian mendekor rumah, tak ada masalah dengan meletakkan bunga dalam vas.
Bagi Moms yang senang dengan dekorasi bertema bunga, ini kebiasaan yang cocok untuk Moms.
Meletakkan bunga dalam vas juga baik untuk kelembapan ruangan.
Apalagi jika vas diletakkan di dekat bagian yang terkena sinar matahari.
Dengan hangatnya suhu sinar matahari, air di dalam vas akan menguap.
Itulah mengapa pentingnya meletakkan vas bunga di dalam rumah.
Untuk membudahkan penguapan bisa dilakukan dengan meletakkan vas bunga di dekat jendela atau pintu.
Moms tidak usah takut lagi mengalami masalah kesehatan yang menyerang paru-paru karena udara lembap.
Baca Juga: Catat Sekarang, Begini Cara Membasmi Tungau pada Tanaman Cabai Agar Tidak Gagal Panen Lagi
Apa yang dampaknya jika kualitas udara di rumah, khususnya kelembapan kurang baik?
Apabila kelembapan udara terlalu rendah, akan membuat Moms mengalami masalah pada pernapasan.
Pernahkan Moms mengalami pilek di pagi hari?
Mungkin Moms mengira hal ini adalah dampak dari dinginnya suhu ruangan di pagi hari.
Namun, sebenarnya, hal ini disebabkan oleh kelembapan udara yang terlalu rendah.
Karena hal ini, membran di dalam hidung menjadi kering dan membuat lendir atau ingus jadi menutupi lubang hidung.
Akibatnya, Moms jadi sulit untuk bernapas di pagi hari.
Bahkan, kesulitas bernapas ini juga seringkali diikuti dengan hidung meler dan sakit kepala
Jika meletakkan tanaman di dalam rumah, Moms tak akan lagi hadapi hidung tersumbat setiap pagi.
Namun, jika kelembapan di dalam ruangan terlalu tinggi juga akan membawa masalah lain, lo.
Di dalam udara yang terlalu lembap, debu dan bakteri akan lebih susah untuk dihilangkan.
Ini menjadi kabar buruk bagi Moms yang memiliki alergi dengan debu.
Selain itu, Moms akan lebih mudah terkena penyakit karena bakteri betah untuk tinggal di dalam ruangan.
Akan menjadi masalah bila hal ini terjadi di kamar tidur Moms dan mengganggu jam tidur.
Kelembapan yang terlalu tinggi juga merusak keindahan ruangan dengan memunculkan jamur atau lumut di dinding.
Hal ini membuat Moms bekerja dua kali karena harus membersihkan lumut yang ada di dinding.
Ternyata, tanpa alat humidifier saja Moms sudah bisa melembapkan ruangan.
Salah satunya adalah dengan meletakkan tanaman, baik dalam pot maupun vas bunga, di dalam ruangan.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Time,Healthline,Live Science |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR