Nakita.id - Amankah mendapatkan manicure saat hamil?
Setiap wanita tentu ingin menjaga penampilannya.
Karena, penampilan yang menarik dan prima dipercaya dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, Moms.
Maka, tak heran jika banyak wanita yang senang berlomba-lomba merawat dirinya, dari atas sampai bawah.
Termasuk, wanita hamil yang mengalami banyak sekali perubahan pada tubuhnya.
Hal ini tentu disebabkan oleh adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama hamil, Moms.
Salah satu perawatan yang mungkin sering Moms lakukan selama hamil adalah perawatan kuku, atau akrab dikenal dengan manicure.
Moms mungkin bertanya-tanya, amankah mendapatkan manicure saat hamil?
Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan berikut ini!
Melansir Baby Center, ternyata mendapatkan manicure saat hamil itu aman, Moms.
Pasalnya, selama kehamilan, kuku mengalami berbagai perubahan drastis.
Misalnya, kuku Moms tumbuh dengan cepat setiap minggunya, tetapi rapuh dan mudah patah dibandingkan saat tidak hamil.
Oleh karenanya, sebelum mendapatkan manicure, penting bagi Moms untuk memberitahu ahli kuku untuk melakukannya dengan lembut.
Selain itu, usahakan agar Moms menghindari kuku gel saat mendapatkan manicure, dan memiliki opsi kutek saja.
Pasalnya, terdapat banyak kandungan bahan kimia berbahaya yang ada di dalam kuku gel.
Penting untuk diketahui, Moms juga perlu memastikan peralatan yang digunakan steril dan bersih agar tidak terkena infeksi.
Bahkan, ahli kuku yang menanganinya harus benar-benar profesional dan telah memiliki sertifikasi.
Berikut ini adalah beberapa hal lain yang perlu Moms pastikan sebelum mendapatkan manicure saat hamil.
- Ahli kuku menggunakan sarung tangan baru setiap menangani orang yang berbeda
- Minta agar kutikula didorong ke belakang dengan lembut, bukan dipotong
Sebagai informasi, kutikula adalah salah satu bagian kuku yang berperan melindungi dasar kuku dari bakteri dan jamur.
- Gunting kuku dan peralatan lainnya harus disterilkan dengan benar dalam sterilisasi autoklaf, yang digunakan untuk membunuh bakteri dalam suhu panas
- Alat kikir non logam, penyangga kuku, dan stik tidak boleh digunakan kembali
- Bak mandi manicure harus disanitasi setiap setelah penggunaan
Atau, jika mau, Moms juga bisa membawa peralatan sendiri dari rumah.
Hal ini justru lebih aman, lebih cepat, bahkan bisa terbebas dari infeksi.
Baca Juga: Amankah Melakukan Perawatan Kuku Saat Hamil? Simak Penjelasan Pakar Gaya Hidup Kehamilan!
Selama proses mendapatkan manicure, mungkin Moms akan mencium beberapa bahan kimia yang ada di sana.
Seperti toluena, formaldehida, dan aseton.
Bau dari ketiga bahan ini tentu membuat Moms sakit kepala, merasa mual, dan ingin muntah.
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan indra penciuman selama kehamilan.
Meski begitu, Moms tentu khawatir bahwa ketiga bahan kimia ini bisa masuk ke dalam tubuh dengan cara meresap melalui kuku dan kulit.
Kemudian, bisa membahayakan keselamatan Moms sendiri, juga bayi dalam kandungan.
Akan tetapi, Moms tak perlu khawatir karena paparan ketiga bahan kimia dalam jumlah kecil justru tidak terlalu berpengaruh pada Moms saat hamil, termasuk bayinya.
Jika Moms masih ragu, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter terkait untuk penjelasan lebih lanjut.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR