Nakita.id - Yuk, Moms ketahui apa itu Long Covid yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan.
Memasuki bulan Maret ini juga mulai memasuki tahun kedua merebaknya Covid-19 di Indonesia.
Sampai saat ini berbagai macam varian baru muncul, mulai dari varian Delta hingga Omicron yang muncul akhir Desember 2021 lalu.
Dengan kemunculan berbagai varian dan gejala-gejala tertentu, mulai muncul juga fenomena Long Covid.
Melansir dari NHS, Long Covid didefinisikan sebagai gejala Covid-19 yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Gejala Long Covid biasanya muncul pada orang dewasa, namun ternyata gejala ini juga terjadi pada anak-anak.
Sebenarnya tak ada perbedaan gejala Long Covid antara anak-anak dengan orang dewasa dan akan tetap bisa pulih.
Namun, ahli menyarankan walaupun anak sudah pulih dari Covid sebaiknya jangan dulu melakukan aktivitas seperti pada umumnya.
Mengapa?
Memang biasanya seseorang yang mengalami Covid-19 mengalami gejala setidaknya dua minggu setelah terpapar.
Gejala yang ditimbulkan Long Covid cenderung hampir sama dengan Covid-19 pada umumnya.
Di antaranya ada kelelahan, napas terengah-engah, sakit di bagian dada, dan lain-lain.
Khusus untuk Long Covid membutuhkan waktu yang lebih lama, yaitu empat hingga enam minggu setelahnya.
Namun, melansir dari Kompas, banyak kasus Long Covid yang muncul terlambat.
Maka dari itu, dari gejala yang muncul terlambat ini banyak ahli yang menyarankan untuk Moms membatasi aktivitas anak terlebih dahulu.
Hal ini termasuk kegiatan belajar mengajar.
Ada baiknya jika anak yang baru saja sembuh dari Covid, terutama Long Covid, jangan terburu untuk kembali ke sekolah.
Ada baiknya jika Moms dan pihak sekolah menyepakati untuk anak benar-benar pulih terlebih dahulu.
Fenomena Long Covid ini juga terjadi pada anak-anak usia sekolah di Roma, Italia.
Melansir dari BBC, dari amatan seorang dokter anak, Danilo Buonsenso, yang bekerja di Gemelli University Hospital, anak-anak mengalami beberapa gejala setelah mengalami Covid-19.
Mulanya, sebelum terkena Covid-19 anak-anak amat sangat aktif di sekolah dan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler.
Namun, setelah terpapa Covid-19 bahkan setelah dinyatakan sembuh, anak-anak tidak bisa mengikuti pelajaran seperti sebelumnya.
"Kemudian mereka tidak bisa kembali ke rutinitas sekolah seperti semula karena mengalami sakit kepala atau kesulitan berkonsentrasi," jelas Danilo, melansir dari BBC.
Menurut pengamatan, anak memang salah satu golongan yang rentan terkena Long Covid.
Namun, alasan mengapa kemungkinan tersebut besar belum bisa diketahui oleh para ahli.
Kondisi anak perlu dijaga setelah terpapar Covid-19.
Kondisi yang belum maksimal memengaruhi anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
Selain sesak napas, kelelahan, sakit bagian dada, serta kesulitan konsentrasi untuk durasi yang cukup lama, Long Covid juga memiliki gejala lainnya.
Apa saja?
Melansir dari NHS, ini dia gejala Long Covid lainnya pada anak yang perlu untuk Moms ketahui:
1. Kesulitan tidur (insomnia)
2. Pusing
3. Nyeri sendi
4. Sakit pada telinga
5. Gangguan kecemasan
6. Diare dan nafsu makan berkurang
Baca Juga: Terpapar Covid-19 Sebanyak Tiga Kali, Maia Estianty Justru Sibuk Memasak untuk ART-nya
Sampai saat ini memang Long Covid pada anak belum diketahui faktor risiko atau penyebab pastinya.
Namun, vaksinasi menjadi penolong agar kemungkinan anak untuk mengalami Long Covid menjadi berkurang.
Selain itu, Moms perlu mengawasi anak apabila memiliki riwayat kesehatan berikut ini:
1. Memiliki gejala irritable bowel syndrome (IBS)
2. Memiliki alergi terhadap hewan
3. Memiliki riwayat eksim dan asma
Anak-anak yang memiliki riwayat kesehatan tersebut kriteria di atas memiliki risiko lebih mengalami Long Covid.
Covid-19 pada anak memang kemungkinan besar bisa untuk kembali pulih.
Namun, perlu berhati-hati dengan gejala Long Covid pada anak yang membuat anak butuh waktu lebih untuk pulih kembali.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | BBC,Kompas,NHS |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR