Nakita.id - Para wanita, khususnya para Moms, tentu memiliki banyak cerita luar biasa.
Apalagi, cerita mengenai proses persalinan Si Kecil.
Seperti yang kita tahu, saat ini, sudah banyak ibu yang memilih menjalani persalinan caesar.
Namun sayangnya, stigma terkait persalinan caesar itu sendiri seringkali berujung pada mom-shaming.
Sebagai informasi, mom-shaming sendiri seringkali terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar.
“Meskipun kerap terjadi secara online, di forum diskusi parenting contohnya, sebenarnya mom-shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri. Interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari,” jelas Grace Eugenia Sameve, M.Psi selaku psikolog, dalam acara Hansaplast Virtual Gathering #SetiapLukaPunyaCerita pada Jumat lalu (4/3/2022).
Stigma negatif terkait proses persalinan caesar memang tidak jarang menjadi salah satu topik mom-shaming bagi para ibu di luar sana.
Sehingga, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Hansaplast akhirnya mengadakan kampanye #SetiapLukaPunyaCerita.
Kampanye ini dibuat sebagai wadah untuk mengajak para ibu dalam membangun kasih sayang antara ibu dan sang buah hati dengan menghilangkan stigma terkait persalinan caesar.
Seorang ibu yang memilih opsi persalinan caesar bukanlah sesuatu yang perlu dihakimi.
Pasalnya, mereka punya pertimbangan atas kesehatannya sendiri, juga memikirkan kondisi keluarganya.
“Justru memikirkan keluarga ini adalah esensi seorang ibu yang sesungguhnya,” pungkas Alanna Alia Hannantyas selaku Brand Manager Hansaplast.
Kemudian, bagi para Moms yang menjalani persalinan caesar tentu akan memiliki luka pasca operasi tersebut.
Namun sayangnya, masih banyak para Moms yang menganggap bahwa memiliki luka pasca persalinan caesar adalah sesuatu yang memalukan dan membuatnya tidak cantik lagi.
“Padahal memiliki luka caesar bukanlah sesuatu yang memalukan atau membuat ibu tidak lagi cantik, melainkan sebuah suvenir bukti cinta ibu yang luar biasa untuk bertemu dengan buah hatinya,” kata Conchita Caroline Rajasa, seorang mom influencer.
“Meskipun aku tidak menyesali luka pasca operasi caesar-ku, bekas luka tetaplah membutuhkan perawatan,” lanjutnya.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Hansaplast mengeluarkan inovasi terbaru yang telah diluncurkan juga di saat yang bersamaan, yaitu Hansaplast Plester Bekas Luka.
Baca Juga: Berita Kesehatan: Penyebab Luka Operasi Sesar Terasa Panas dan Gatal
Hansaplast Plester Bekas Luka adalah plester transparan berperekat yang terbuat dari polyurethane.
Plester ini dirancang untuk membangun penghalang semi-oklusif yang meningkatkan hidrasi jaringan parut.
Selain itu, plester ini telah terbukti secara klinis untuk membantu menyamarkan, mencerahkan, serta menghaluskan tampilan bekas luka hanya dalam 8 minggu pemakaian.
Bahkan, hasil pertamanya dapat terlihat setelah 3-4 minggu pemakaian.
“Kami mengerti bahwa bekas luka baik di area tubuh yang terbuka maupun tertutup seringkali membuat seseorang tidak nyaman sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka,” jelas Alana.
Dengan diluncurkannya Hansaplast Plester Bekas Luka, Alana berharap agar stigma terkait persalinan caesar bukanlah seorang ibu seutuhnya bisa hilang secara perlahan-lahan.
“Kami ingin ‘luka’ para ibu sembuh secara fisik dan emosional, agar ia lekas kembali nyaman dengan dirinya sendiri dan menghargai setiap jejak perjalanan hidupnya,” jelas Alana.
Apabila Moms memilih opsi persalinan caesar, alih-alih mendengarkan stigma dari orang lain, terus percaya diri dan yakin bahwa Moms tetaplah seorang ibu seutuhnya.
Tetap semangat ya, Moms!
Baca Juga: Hansaplast Bantu Latih Anak Jadi Pahlawan dan Siap Siaga Hadapi Bencana
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR