Tabloid-Nakita.com - Si kecil tergolong anak sensitif? Mama tak perlu risau. Kepribadian sensitif bukan berarti kurangnya kepercayaan diri atau ketrampilan sosial sehingga bukan merupakan suatu kelemahan, demikian menurut Elaine Aron, PhD, peneliti dari State University of New York, Stony Brook, dan penulis buku The Undervalued Self.
Anak yang sangat sensitif merupakan satu dari 15 - 20 persen anak yang dilahirkan dengan sistem saraf yang sangat peka dan cepat bereaksi terhadap segala sesuatu. "Anak sensitif sangat responsif terhadap lingkungannya, entah itu cahaya, suara, bau, atau suasana hati orang-orang dalam situasi mereka," katanya.
Anak-anak sensitif mudah terganggu dengan keramaian, kegaduhan, situasi yang baru, perubahan yang mendadak, dan kesedihan yang dialami orang lain. Kritikan, dan kekalahan, akan ditanggapi dengan kesedihan mendalam. Jika tidak tahu menghadapi anak berkepribadian sensitif, orangtua bisa kewalahan.
Meskipun terkesan lemah, bahkan mungkin lebay, ada sisi positif dari anak sensitif. Kemampuan anak untuk merasakan emosi lebih dalam justru perlu ditonjolkan. "Anak-anak sensitif mungkin selalu dibanjiri dengan perasaan mereka sendiri, tapi mereka juga sangat peka dengan perasaan orang lain. Hal ini membuat mereka menjadi teman-teman yang mampu berempati," ujar Linda Dunlap, PhD, profesor psikologi di Marist College, Poughkeepsie, New York.
Kelebihan anak-anak sensitif lainnya adalah seringkali mereka menunjukkan sikap belas kasih yang tulus sejak masih belia. "Anak-anak yang sangat sensitif cenderung lebih penyayang, lembut, dan kreatif," kata Dunlap, sambil menambahkan bahwa mereka hanya membutuhkan pendampingan dari orangtua untuk membantu mengatasi emosi mereka.
Meskipun Mama mungkin belum mampu memahami kepribadian anak seutuhnya, pada akhirnya anak akan mampu memonitor emosinya dan menjadi lebih tabah. Tekanan dari kelompoknya justru akan memberikan pengaruh yang baik. "Sebelum usia 6 atau 7, anak mungkin tidak lagi sering menangis, khususnya ketika ia melihat anak-anak lain mau bermain dengannya ketika ia tidak menangis," tambahnya.
Anak-anak lain mungkin masih akan menunjukkan sisi sensitifnya pada usia 10, namun tidak akan melakukannya di depan umum lagi. Sebaliknya, emosinya yang dalam mungkin akan terlihat melalui empati yang ia tunjukkan pada orang lain yang mengalami kesusahan. Itulah salah satu kelebihan anak-anak sensitif yang tak dimiliki anak-anak lain.
(Dini/Psychology Today/Center for Parenting Education)
KOMENTAR