Hal ini dapat ditunjukkan dari adanya laporan dari kedua kelompok, baik pekerja paruh waktu maupun penuh waktu, dimana secara keseluruhan kesehatannya lebih baik.
Bahkan, hanya sedikit ibu yang bekerja mengalami gejala depresi daripada ibu yang berdiam di rumah.
Studi lainnya juga menemukan, ibu yang bekerja penuh waktu sesaat setelah memiliki anak pertamanya juga memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik di usia 40 tahun, daripada ibu yang berdiam di rumah.
2. Ibu yang bekerja lebih mampu mengatasi stres
Berdasarkan laman resmi National Women’s Health Information Center, stres dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seorang wanita, khususnya para ibu, yang dapat membahayakan hubungan ibu dan anak.
Namun, kabar baiknya, sebuah studi menemukan bahwa ibu yang bekerja lebih efisien dalam mengatasi stres daripada ibu yang berdiam di rumah.
Hal ini dikarenakan mereka telah terbiasa menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi yang tak terduga, sehingga membuatnya lebih kuat, sabar, dan tenang menghadapinya.
Baca Juga: Sebagai Ibu yang Bekerja, Begini Cara Menyeimbangkan Karier dan Keluarga
3. Ibu yang bekerja bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya
Meski sama-sama bekerja, menurut studi, ibu yang bekerja dilaporkan lebih tinggi tingkat kebahagiaannya dibandingkan ayah.
Sehingga, memberi ibu lebih banyak otonomi dan memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya secara finansial.
Terlebih, menghidupi kebutuhan keluarganya secara finansial.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR