Ketua Eksekutif Dewan Promosi Kesehatan Zee Yoong Kang mengatakan obesitas dan minuman manis merupakan penyebab utama gangguan kesehatan di negara-negara Barat.
Tapi orang-orang Asia cenderung lebih berisiko mengalami penyakit kencing manis ini, dibandingkan dengan orang Kaukasia.
Risiko diabetes bukan hanya masalah kegemukan tetapi soal kebiasaan.
Nasi putih yang menjadi makanan pokok sebagian besar orang Asia, dapat membebani tubuh dengan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.
Zee pun melengkapi pernyataan ini dengan data.
Sebuah analisis meta dari empat penelitian besar melibatkan lebih dari 350.000 orang selama empat sampai 20 tahun.
Analisis ini bekerjasama dengan Harvard School of Public Health dan diterbitkan dalam Journal British Medical yang mengungkapkan beberapa temuan serius.
Di dalam studi itu, para peneliti menemukan sepiring nasi putih yang dimakan dalam satu hari secara teratur, dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11 persen pada populasi secara keseluruhan.
Penelitian itu juga menunjukkan orang Asia, seperti Cina, biasa mengonsumsi empat porsi nasi sehari, sedangkan orang Amerika dan Australia makan hanya lima porsi nasi seminggu.
Meski demikian, Zee tidak berencana untuk meminta orang Singapura berhenti makan nasi.
Namun ia lebih menginginkan banyak orang beralih ke varietas makanan yang lebih sehat.
Misalnya, beras putih panjang lebih baik daripada beras putih pendek dalam hal kemampuannya menaikkan kadar gula darah.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR