Nakita.id – Moms memiliki anak yang aktif memang merupakan hal yang menyenangkan.
Namun pada proses pertumbuhannya Moms juga harus memperhatikan, apakah anak aktif seperti anak pada umumnya atau anak terlalu aktif.
Anak yang terlalu aktif bisa menjadi tanda jika anak tersebut mengalami ADHD.
ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif.
Anak baru bisa dinyatakan menderita ADHD jika anak mengalami gangguan pada dirinya.
Namun jika tidak, anak hanya akan dikatakan hiperaktif dan hal tersebut tentu berbeda.
Jika setelah diperhatikan ternyata anak memiliki tanda-tanda ADHD sebaiknya Moms segera membawa anak kepada terapis.
ADHD pada anak jika tidak ditangani secepat mungkin tentu dapat berpengaruh terhadap masa depan mereka.
Melansir dari Kompas, berikut terapi yang bisa dilakukan untuk anak ADHD.
Baca Juga: Bukan Hanya Hiperaktif, Susah Fokus Bisa Jadi Ciri Anak ADHD yang Harus Moms Waspadai
1. Terapi Okupasi
Terapi okupasi merupakan perawatan khusus untuk seseorang yang mengalami gangguan kesehatan tertentu agar bisa mendapatkan harapan positif.
Terapi ini bertujuan agar anak mampu melakukan aktivitas sehari-hari yang sebelumnya tak bisa dilakukannya seorang diri.
2. Terapi Sensori
Terapi sensori adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengenal, mengubah, dan membedakan sensasi dari sistem sensori tubuh.
Jadi, nantinya anak mampu melakukan tindakan atau respon yang tepat.
3. Psikoterapi
Terapi ini biasanya dilakukan untuk anak-anak yang sudah lebih besar.
Pada terapi ini, anak-anak akan dipancing untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi serta mengeksplorasi pola perilaku negatif dan belajar cara untuk mengatasi gejala-gejala yang dialami.
Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Tahu, Anak Terlalu Hiperaktif Ternyata Bisa Jadi Menandakan Ciri ADHD
Ternyata terapi bukan saja diberikan kepada anak ADHD saja, namun orang tua juga.
Beberapa orang tua membutuhkan terapi karena tidak bisa menerima jika anak mereka mengidap ADHD.
Terapi ini berguna agar orang tua bisa mengontrol diri agar bisa mengajari anak yang menderita ADHD.
4. Pelatihan Keterampilan Pengasuhan Anak
Cara menangani ADHD dengan pelatihan keterampilan juga perlu dilakukan orangtua agar dapat membantu mengembangkan cara untuk memahami dan membimbing anak dalam berperilaku.
Mengajari anak yang mengidap ADHD tentunya akan berbeda dengan mengajari anak lainnya.
5. Terapi Keluarga
Dampak ADHD bisa terasa tidak hanya untuk anak dan orangtua, tapi juga pada keluarga dekat lainnya, terutama yang tinggal satu rumah.
Sehingga, mereka juga perlu mendapatkan pelatihan dan terapi agar dapat mengatasi tekanan hidup bersama dengan penyandang ADHD.
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR