Nakita.id - Bagaimana cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid?
Pertanyaan ini masih sering kali diajukan oleh Moms untuk mengetahui ciri-ciri kanker serviks.
Sampai saat ini, penyakit yang menyerang organ kewanitaan ini menjadi keprihatinan banyak orang.
Ahli kesehatan saat ini terus menerus meminta Moms untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan agar tak terjangkit penyakit mematikan ini.
Menurut WHO, kanker serviks adalah penyakit mematikan nomor empat bagi kalangan wanita.
Setidaknya, 7,5 dari 100 ribu perempuan berpotensi mengalami kanker serviks.
Maka dari itu, perlu tahu caranya mencegah penyakit yang satu ini.
Tahukah Moms, kalau gejala kanker serviks bisa diketahui dari darah haid?
Mulai sekarang, Moms perlu tahu cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid.
Biasanya, penderita kanker serviks stadium lanjut mengalami menstruasi yang berbeda dari biasanya.
Hal ini diketahui dari aroma darah menstruasi.
Seharusnya, aroma darah menstruasi tidak berbau.
Sedangkan, darah penderita kanker serviks stadium lanjut beraroma menusuk seperti daging busuk.
Lalu, bagaimana dengan penderita kanker serviks stadium awal?
Untuk penderita kanker serviks stadium awal, gejalanya cenderung tidak bisa dideteksi secara kasat mata.
Untuk mengetahui apakah mengalami penyakit yang satu ini, Moms bisa melakukan tes.
Dengan begitu, Moms bisa tahu apakah ada risiko kanker serviks.
Jika ada, nanti dokter akan mengarahkan pengobatan agar kanker tak berkembang.
Selain menggunakan cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid, penyakit yang satu ini juga bisa digejalai dari lendir keputihan.
Seperti yang kita ketahui, cairan keputihan yang normal adalah yang tidak menggumpal, berwarna putih, dan tidak berbau.
Namun, menurut Medical News Today, apabila ditemukan cairan keputihan berwarna merah atau merah muda, saatnya Moms mengonsultasikannya pada dokter.
Barangkali, Moms berpikir bahwa ini hanyalah flek atau tanda akan menstruasi.
Namun, jika ditemukan cairan keputihan berwarna merah dan merah muda, bisa jadi ini adalah gejala kanker serviks.
Ingat, siklus menstruasi terjadi setiap 28 hari.
Gejalanya muncul setidaknya beberapa hari sebelum menstruasi.
Walaupun siklus menstruasi yang ideal adalah 28 hari, siklus yang terjadi 21 hingga 35 hari masih tergolong normal.
Gejala kanker serviks memang cenderung susah dibuktikan secara kasat mata, maka dari itu memerlukan tes.
Siapa saja, sih, yang rentan mengalami kanker serviks?
Melansir dari CDC, virus papiloma atau HPV yang ditularkan melalui aktivitas seksual membuat risiko perempuan terjangkit kanker serviks tinggi.
Sayangnya, cara mendeteksi kanker serviks karena keberadaan HPV tidak bisa dilakukan secara mandiri.
Untuk mengetahuinya harus mengikuti HPV test.
Walaupun begitu, hal-hal berikut ini meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita:
- Pengidap HIV, yang membuat tubuh susah untuk mencegah paparan virus HPV
- Merokok
- Menggunakan pil kontrasepsi
- Memiliki banyak pasangan seksual
Lalu, bagaimana caranya mengurangi risiko kanker serviks?
Pertama, konsumsi menu makanan yang baik untuk tubuh.
Mulai sekarang, semua wanita perlu memiliki pola makan yang jauh lebih baik.
Pola makan tak hanya pada menu makanannya saja, namun juga waktu untuk makan.
Melansir dari Medical News Today, mengonsumsi sayuran dan buah yang lebih bisa meningkatkan asupan antioksidan yang bisa mengurangi risiko kanker serviks.
Kedua, lakukan tes dan vaksinasi untuk mencegah kanker serviks.
Karena cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid atau gejala lainnya cenderung susah, Moms perlu mengetahui melalui uji tes.
Lakukan di klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Setelah itu, konsultasikan mengenai vaksinasi untuk mencegah paparan virus penyebab kanker serviks.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR