Menurut Yuan Yovita Setiawan, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub, orangtua bisa memilih dongeng apapun asalkan Moms bisa menyampaikannya dengan baik.
Moms bisa gunakan kata sehari-hari agar anak mengerti tentang apa yang Moms sampaikan.
Hindari penggunaan kata yang membuat anak bingung, sehingga terkesan Si Kecil menebak-nebak sendiri.
Saat mendongeng usahakan tidak terlalu terburu-buru.
Moms harus fokus dalam memerankan sebuah karakter agar anak ikut hanyut dalam cerita dongeng.
"Setiap dongeng punya makna, jadi pada dasarnya setiap dongeng punya makna jika orangtua bisa menyampaikannya dengan baik pada anak," ucap Yuan dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (9/3/2022) .
Jika orangtua sudah siap, Moms bisa memilih tipe dongeng yang tepat untuk Si Kecil.
Yuan menyarankan lebih baik bacakan dongeng yang memiliki alur sederhana, sehingga anak tidak terlalu memikirkan teka-teki di dalamnya.
Disarankan untuk tidak memilih dongeng yang rumit, karena mungkin tidak cocok bagi anak.
"Yang perlu diperhatikan adalah dongeng untuk anak biasanya simple, dia tidak membutuhkan alur yang rumit, yang harus membuat investigasi, tidak seperti itu," ujarnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR