Nakita.id - Begini kata ahli terkait tambahan susu formula setelah bayi melewati masa ASI ekslusif.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif dianjurkan sampai anak berusia 6 bulan.
Namun sebenarnya, pemerintah dan para ahli menyarankan kegiatan menyusui ini bisa tetap dilakukan sampai anak berusia dua tahun.
Tapi, kebanyakan orangtua ketika bayinya sudah lewat dari enam bulan justru menghentikan ASI-nya begitu saja.
Karena banyak orangtua yang berpikir, asupan dari Makanan Pendamping ASI (MPASI) saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Selain MPASI, banyak juga orangtua yang justru menggantikan asupan ASI dengan susu formula.
Dengan asupan susu formula, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan nutirisi harian anak dengan baik.
Susu formula juga dipercaya bisa membuat berat badan anak bertambah dengan cepat.
Ditambah lagi, dengan susu formula yang kini tersedia dengan berbagai varian rasa.
Rasa dari susu formula tersebut tentu saja akan membuat Si Kecil menjadi ketagihan.
Perlukah Tambahan Susu Formula Setelah Bayi Melewati Masa ASI Ekslusif?
Mungkin pertanyaan itu yang kerap kali muncul di kepala kebanyakan Moms.
Menurut dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari RSIA Brawijaya Antasari, ketika anak usianya 0-5 bulan memang membutuhkan makanan cair, bisa dari ASI ataupun susu formula, namun yang lebih penting adalah ASI.
"Kita harus samakan persepsi dulu bahwa anak usia 0-5 bulan dia hanya butuh makanan cair, bisa dari ASI, atau susu formula. Namun, yang paling utama adalah ASI," ujar dr. Reza dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin (14/3/2022).
Ketika usia bayi 6-12, maka ia sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat atau MPASI.
"Setelah usia 6 – 12 bulan sudah ada gap energy. Gap energy inilah yang kita masukkan makanan pendamping ASI atau sudah mulai makan makanan padat. Pada usia 6-8 bulan, dia butuh 70% cair berupa ASI atau susu, dan 30% hanya berupa makanan padat," sambung dr. Reza.
Sedangkan, ketika 9 bulan, makanan padat dan cair yang dikonsumsi bayi harus sama besarnya.
Namun, ketika bayi sudah 12 bulan atau 1 tahun maka sudah harus lebih banyak mengonsumsi makanan padat dibandingkan cair.
Sehingga, dr. Reza menyimpulkan, tidak perlu lagi memberikan tambahan susu formula ketika ASI dari Moms sudah cukup.
"Jadi artinya, tidak perlu dilakukan pengalihan dari ASI ke susu formula jikalau ASI-nya cukup. Jadi, dengan penambahan kalori dari makanan padat tadi diharapkan pemenuhan kalorinya sudah tercukupi dengan ASI-nya yang sudah ditambah makanan padatnya dia," kata dr. Reza.
Faktor Anak Boleh Diberikan Susu Formula
Akan tetapi, apabila terjadinya suatu indikasi dimana berat badan anak tak kunjung naik padahal sudah diberikan ASI dan juga MPASI maka memberikan tambahan susu formula juga bisa dipertimbangkan para orangtua.
"Tapi, jikalau ternyata dipertimbangkan sudah makan, minum ASI tapi penambahan berat badannya masih kurang baik, maka ada indikasi diberikan tambahan susu formulanya," ujar dr. Reza.
Diharapkan dengan pemberian susu formula tersebut berat badan bayi bisa naik.
Karena meski Moms sudah rajin memberikan ASI dan MPASI tak menutup kemungkinan juga asupan kalori Si Kecil belum terpenuhi secara sempurna.
Sehingga, tidak ada salahnya memberikan susu formula asalkan sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Pemikiran yang Kurang Tepat Ketika Memberikan Susu Formula
Sedangkan, dr. Ity Sulawati M.Kes., Sp.A dari Rumah Sakit Vania Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan pemikiran kurang tepat yang kerap dimiliki para orangtua.
Kebanyakan orangtua akan berpikir bahwa ketika sudah melewati masa ASI eksklusif artinya menjadi momen yang pas untuk memberikan susu formula kepada anak.
"Misalnya, setelah 6 bulan dia sudah mendapatkan MPASI, kemudian sebelumnya sudah diberikan ASI eksklusif dan ibunya berpikir bahwa ini merupakan waktu yang tepat untuk diberikan susu formula hal tersebut merupakan pemikiran yang kurang tepat," ungkap dr. Ity dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (17/3/2022).
Menurut dr. Ity, ketika anak sudah diberikan ASI, kemudian di usia 6 bulan mendapatkan MPASI bukan berarti juga harus diberikan susu formula.
Apabila dengan asupan ASI dan MPASI pertumbuhan dan perkembangan anak baik, maka pemberian susu formula tidak perlu dilakukan. Tapi, jika memang pertumbuhan dan perkembangan anak tidak optimal padahal pemberian ASI dan MPASI-nya sudah baik, maka bisa dipertimbangkan untuk pemberian susu formula.
"Jadi, kalau sebelumnya sudah diberikan ASI eksklusif dan di usia 6 bulan diberikan MPASI bukan berarti dia harus mendapatkan susu formula juga, tapi ASI tetap harus diberikan dan mendapatkan MPASI juga," tutup dr. Ity.
Untuk mengetahui apa saja kriteria anak boleh diberikan susu formula, cek halaman 3. (*)
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR