"Jadi, tidak semua orang diberikan keberkahan untuk memproduksi ASI, kemudian diberikan kepada anaknya dengan mudah. Nah, ini lah yang sebetulnya harus dibantu oleh support system ibu muda," sambung Mutia.
Support system bisa suami, keluarga, ataupun sahabat, yang kiranya memang bisa mengerti perasaan dan kondisi Moms.
Peran support system ini untuk memberikan dukungan yang memang diambil Moms.
Terutama ketika Moms memilih menggunakan susu formula untuk anaknya maka para support system ini cukup berikan dukungan saja.
"Suppport system yang dimaksud suami, atau keluarga ketika ada seorang ibu yang tidak bisa memberikan ASI sesuai keinginannya, misalnya mau memberikan ASI sampai anak usia 2 tahun atau pemberian ASI eksklusif enam bulan gitu ya, seharusnya yaudah didukung aja misalnya mau menggunakan bantuan susu formula," ungkapnya.
Dengan dukungan tersebut membuat ibu merasa tak gagal karena tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya.
Jangan Sampai Ibu Merasa Sendirian
Mutia juga mengingatkan, bahwa menjadi ibu merupakan peran yang cukup berat.
Sehingga jangan sampai para Moms merasa sendirian ketika menjalani hari-harinya.
Terutama ketika proses pemberian susu tersebut.
Support system sendiri juga berperan membantu Moms mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada ketika proses menyusui.
"Menjadi ibu ini kan merupakan sesuatu yang berat, dan sebaiknya ibu tidak merasa sendirian dalam proses pemberian susu bagi anaknya. Ketika ada kesulitan-kesulitan sebaiknya support system harus segera membantu," jelas Mutia.
Untuk memperingan beban Moms, mungkin para support system harus sering menannyakan apa yang bisa dibantu.
Dengan begitu Moms merasa tidak sendirian dan bebannya pun menjadi lebih ringan.
"Misalnya, menawarkan apa yang bisa dibantu," tutup Mutia.
Nah, itu dia Moms mengatasi rasa gagal ketika tidak bisa memberikan ASI ekslusif kepada anak.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR