Nakita.id - Moms, sebetulnya wajar saja untuk marah-marah ketika ada hal yang bikin kita emosi di rumah.
Saat stress meningkat, seringkali emosi jadi tidak terkendali.
Namun, ternyata kebiasaan sering marah-marah sampai berteriak bisa memicu gejala fisik loh!
Melansir dari Bright Side, berikut efek samping sering berteriak dan marah-marah terhadap kondisi tubuh.
1. Detak jantung dan tekanan darah meningkat
Moms, pasti menyadari setiap kita meninggikan suara ketika marah pasti detak jantung akan meningkat.
Detak jantung yang meningkat artinya tekanan darah juga ikut meningkat.
Inilah Kenapa saat sedang marah-marah muncul akan urat berwarna merah di kulit.
Kita juga bernapas lebih berat dan cepat, bahkan dalam beberapa kasus, ada juga yang tangan dan kakinya terasa dingin.
Baca Juga: Stop Memarahi Anak Di Depan Umum Jika Tidak Mau Si Kecil Tumbuh Jadi Seperti Ini
2. Sistem kekebalan tubuh rendah
Para peneliti menemukan bahwa, sering mengingat-ingat penyebab pertengkaran di masa lalu akan membuat kondisi tubuh menurun.
Sistem kekebalan tubuh kita akan menurun selama 6 jam.
Inilah Kenapa, orang yang mudah marah lebih gampang sakit karena sistem kekebalan tubuhnya rendah.
Selain itu, tingkat kecemasannya pun tinggi.
3. Kemarahan memicu berbagai masalah kesehatan
Saat dalam kondisi marah, stress akan mempengaruhi sistem metabolisme tubuh.
Sehingga, orang yang selalu marah-marah lebih sering menderita sakit kepala, kecemasan, insomnia, gangguan pencernaan, bahkan masalah kulit seperti eksim.
Akibatnya mereka beresiko tinggi terkena stroke atau serangan jantung.
Baca Juga: Sebaiknya Jangan Langsung Dimarahi Moms, Ini Tips Ajari Anak yang Susah Memahami Saat Belajar
4. Memicu trauma berkepanjangan
Pertengkaran dapat memicu trauma yang dapat mempengaruhi ingatan setiap orang.
Saat bertengkar, kita cenderung saling melempar kata-kata kasar. Setelah itu, orang-orang yang terlibat dalam pertengkaran akan mengingat hal-hal yang berbeda.
Ada yang melupakannya begitu saja atau ada yang mengingatnya dalam jangka waktu panjang.
5. Mempengaruhi struktur otak
Kebiasaan sering marah-marah, tentu tidak baik untuk diri sendiri dan lawan bicaranya, terutama anak-anak.
Orang tua yang sering memarahi anaknya yang berusia di bawah 13 tahun, dapat mempengaruhi perilaku anaknya jadi buruk.
Anak yang sering dimarahi memiliki struktur otak yang berbeda pada bagian untuk memproses suara dan bahasa.
Anak juga cenderung sering sakit terutama sakit punggung dan leher, sakit kepala, bahkan radang sendi.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR