Nakita.id - Sakit kepala bisa dirasakan di beberapa titik tertentu.
Bagian kening, bagian atas ataupun belakang, dan juga bisa terasa di sekitar belakang telinga.
Apakah Moms pernah mengalaminya? Jika ya, tentu sangat mengganggu aktivitas.
BACA JUGA: Jangan Disepelekan, Ini Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga!
Biasanya, penyebab terjadinya sakit kepala di belakang telinga adalah stres, sakit gigi atau pengeroposan gigi, atau yang terparah dikarenakan cedera saraf dan infeksi.
Gejalanya sebagai berikut:
- Nyeri pada satu atau kedua sisi kepala
- Kepekaan terhadap cahaya
- Nyeri, terbakar, dan berdenyut
- Sakit di belakang mata
- Kulit kepala yang lembut
BACA JUGA: Manfaat Olahraga Saat Hamil, Bisa Menguatkan Tubuh Saat Persalinan Lo!
- Nyeri dengan gerakan leher
- Rasa sakit yang hebat di bagian belakang kepala atau leher bagian atas.
- Rasa sakit episodik seperti sengatan listrik di belakang kepala dan atau leher.
- Tanda-tanda infeksi, seperti demam atau kelelahan, sering menyertai mastoiditis.
- Bisa merasakan kekakuan rahang dan rasa sakit selain sakit kepala di belakang telinga.
Bagaimana cara mengatasinya?
Mengobati rasa sakit adalah metode utama menangani sakit kepala di belakang telinga, kecuali akar penyebab dapat ditentukan.
Ada beberapa pilihan perawatan di rumah sebelum atau di samping perawatan dokter.
Beberapa perawatan di rumah meliputi:
BACA JUGA: Catat Ini Aturan Makan untuk Si Kecil Agar Ia Tidak Tersedak
- Beristirahat di ruangan yang tenang
- Obat anti-peradangan, seperti ibuprofen.
- Pijat otot leher
- Terapkan kompres hangat ke belakang leher.
- Mengurangi stres
- Hentikan menggertakkan gigi
BACA JUGA: Waduh, Jika Mengalami 5 Hal Ini, Bisa Jadi Bantal Tidur Penyebabnya!
Perawatan lebih lanjut sakit kepala di belakang telinga
Ketika sudah mendapat perawatan dokter, seseorang akan rutin perawatan untuk sakit kepala di belakang telinga yang akan mencakup mengelola rasa sakit dan mengobati penyebab rasa sakit yang mendasarinya.
Tergantung pada penyebab pasti sakit kepala di belakang telinga, dokter mungkin meresepkan obat-obatan, termasuk:
- Relaksan otot resep
- Blok saraf dan suntikan steroid
- Terapi fisik
BACA JUGA: Tak Jauh dari Ringgo Agus, Begini Aksi Bjorka Saat Coba Melawak
- Antidepresan
- Obat antiseizure (untuk atasi nyeri), seperti carbamazepine dan gabapentin
- Antibiotik jika dicurigai menderita mastoiditis (infeksi di bagian tengkorak mastoid)
- Alat bantu tidur dan gigi. Ini dapat dibeli secara online, meskipun berkonsultasi dengan dokter gigi dianjurkan.
Blok saraf dan suntikan steroid seringkali bersifat sementara dan memerlukan kunjungan berulang ke dokter untuk diinjeksi kembali.
BACA JUGA: [VIDEO] Tips & Trik - Tips Agar Konsisten Menjadi Vegetarian
Selain itu, mungkin perlu dilakukan beberapa kali suntikan sebelum rasa sakitnya bisa ditangani.
Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi mungkin diperlukan.
Biasanya, operasi digunakan jika rasa sakit tidak membaik dengan perawatan lain atau terus berulang.
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR