Selama prosedur ini, dokter akan memasukkan jarum tipis melalui kulit ke dalam rahim.
Mereka akan mengeluarkan beberapa cairan ketuban, yaitu cairan yang melindungi bayi selama kehamilan.
Cairan ketuban mengandung sel dan bahan kimia yang dapat menunjukkan kelainan genetik, infeksi janin, dan jenis kelamin janin.
Amniosentesis biasanya tersedia mulai minggu ke-15 dan seterusnya, tetapi hanya boleh dilakukan jika ada kekhawatiran tentang adanya kondisi genetik.
Amniosentesis memiliki berbagai risiko, termasuk risiko keguguran yang sangat kecil.
Baca Juga: Membedakan Ciri-ciri Hamil Muda Agar Tak Disangka Masuk Angin Biasa, Kenali Lewat Gejala Seperti Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR