Nakita.id - Sunat atau sirkumsisi pada laki-laki dilakukan sebagai upaya mengantisipasi adanya berbagai penyakit yang mungkin timbul infeksi pada daerah kelamin laki-laki.
Sirkumsisi sendiri merupakan suatu tindakan pemotongan atau penghilangan sebagian atau seluruh kulit penutup depan organ penis.
Lantas, kapan sebaiknya melakukan sunat?
BACA JUGA: Pengakuan Aurel Hermansyah Soal Kelebihan Ashanty Sebagai Ibu Sambung
Peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington, Seattle, menganalisa data dari 1,4 juta anak laki-laki.
Hasilnya, anak laki-laki yang melakukan sunat sebelum mencapai usia 1 tahun memiliki kesempatan 0,5% mengalami peristiwa yang merugikan.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics, risiko semakin besar pada anak laki-laki usia 1 sampai 10 tahun yakni sebesar 10 sampai 20 kali lipat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) risiko yang dimaksudkan termasuk rasa sakit, pendarahan yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis, sulit pipis, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan infeksi.
Langkah menyunat anak laki-laki sebelum usia 1 tahun pun dialakukan oleh dr. Reisa Broto Asmoro dan suaminya.
Dokter Reisa memutuskan menyunat anak laki-laki keduanya, Satriyo Daniswara saat usianya masih 1 bulan lebih beberapa hari.
Melalui instagramnya, dr. Reisa Broto pun menjelaskan dari segi media mengenai sunat pada anak laki-laki saat masih bayi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR