Nakita.id - Penelitian, dari lebih dari 1.600 orang dewasa Finlandia, menemukan hal mengejutkan.
Mereka yang rutin melakukan sauna setidaknya empat kali seminggu, berkemungkinan 60% lebih kecil untuk menderita stroke selama 15 tahun ke depan dibandingkan orang-orang lainnya.
Selain itu, Finlandia adalah tempat "kelahiran" sauna tradisional, yaitu kegiatan duduk di ruangan dengan suhu mencapai 160 derajat Fahrenheit.
BACA JUGA: Inilah Tanda Peringatan Stroke yang Seharusnya Tidak Moms Abaikan
Mandi sauna juga tertanam dalam budaya Finlandia, dan kebanyakan orang melakukannya setidaknya setiap minggu.
Temuan ini didasarkan pada bukti bahwa sauna tradisional bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) manusia, kata Kunutsor, seorang peneliti di University of Bristol, Inggris.
Temuan ini didasarkan pada 1.628 orang dewasa yang berusia antara 53 dan 74, dan mereka tidak memiliki riwayat stroke.
BACA JUGA: Kahiyang Ayu Main Bersama Kucingnya Saat Hamil Besar, Amankah?
Evaluasi dilakukan 15 tahun berikutnya.
Hasilnya di antara mereka yang telah menggunakan sauna paling sering empat sampai tujuh kali seminggu, tingkat stroke hanya 3 per 1.000 orang setiap tahun.
Itu dibandingkan dengan 8 per 1.000 orang yang menggunakan sauna hanya seminggu sekali.
Tentu saja, mungkin ada banyak perbedaan antara orang-orang yang menghabiskan sebagian besar hari di sauna dan mereka yang tidak.
Kunutsor mengakui masih ada faktor lain yang memengaruhi.
BACA JUGA: Dulu Dituding Merebut Anang dari Syahrini, ini Pengakuan Ashanty!
"Temuan kami sangat meyakinkan, meskipun memperhitungkan beberapa faktor lainnya," ungkap Kunutsor.
Faktor lainnya termasuk usia dan pendapatan, kebiasaan merokok dan olahraga, dan faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Dengan hasil seperti ini, apakah semua orang disarankan untuk melakukan sauna?
Menurut Kunutsor, beberapa orang harus menghindari sauna, atau setidaknya berhati-hati.
Orang-orang tersebut yaitu mereka yang baru saja mengalami serangan jantung atau mengalami angina, dan orang tua yang rentan terhadap tekanan darah rendah. (*)
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR