Nakita.id - Tolong jangan dilakukan lagi, ternyata ini bahaya mengunggah sertifikat vaksin booster di media sosial.
Pemerintah kini tengah mengencarkan pemerataan vaksin booster.
Bahkan, vaksin booster ini menjadi salah satu syarat seseorang bisa melakukan perjalanan jauh nantinya.
Dengan adanya vaksin booster, diharapkan seseorang bisa lebih kuat dan mendapat perlindungan ekstra.
Supaya tidak mudah terinfeksi virus Covid-19 Moms dan Dads.
Tak heran bila kini orang berlomba-lomba untuk melakukan vaksin booster.
Sebagian besar orang kini memang sudah mendapatkan vaksin booster.
Terutama, para pekerja yang memang wajib melakukan vaksin booster.
Biasanya setelah melakukan vaksin booster, akan mendapatkan sertifikat, sama seperti vaksin ke 1 dan 2.
Baca Juga: Supaya Bisa Mudik Lebaran Nanti, Begini Cara Mengecek dan Mendownload Sertifikat Vaksin Booster
Sayangnya, kebanyakan orang terutama kaum millenial kerap kali mengunggah sertifikat vaksin booster-nya ke media sosial.
Mungkin dengan tujuan mendorong orang lain yang belum vaksin untuk segera melakukan vaksin.
Namun, Moms perlu tahu kalau ternyata mengunggah sertifikat vaksin booser ke media sosial justru sangat berbahaya.
Melansir dari Kompas, Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 memperingatkan supaya masyarakat bisa melindungi data pribadi terutama sertifikat vaksin tersebut.
Ia juga mewanti-wanti supaya masyarakat tidak mengunggahnya ke media sosial.
"Para penerima vaksin Covid-19 yang sudah mendapat sertifikat bukti telah divaksin agar tidak mengunggahnya ke media sosial ataupun juga mengedarkannya," ujar Wiku.
Karena, dalam sertifikat vaksin booster tersebut terdapa QR Code yang dapat dipindai dan berisi data diri.
Sehingga, dikhawatirkan apabila Moms mengunggah sertifikat vaksin booster ke media sosial data diri yang ada di dalamnya justru disalahgunakan.
Wiku berharap, penggunaan sertifikat vaksin tersebut memang sesuai kebutuhan.
Supaya mengurangi risiko data pribadi tersebar luas begitu saja.
Serta, mencegah agar tidak disalahgunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Gunakan sertifikat tersebut sesuai dengan kebutuhannya karena tersebarnya data pribadi dapat membawa risiko bagi kita," ujar Wiku.
Ketika sudah mendapatkan sertifikat vaksin, lebih baik Moms menyimpannya dengan baik di telepon genggam.
Jika ingin mencetak, jangan sembarangan ya, Moms.
Pastikan juga tempat Moms mencetak sertifikat vaksin tersebut memang bisa dipercaya menjaga data diri yang ada.
Nah, itu dia Moms bahaya mengunggah sertifikat vaksin booster ke media sosial.
Semoga ke depannya Moms dan keluarga bisa lebih bijak dalam menggunakan sertifikat tersebut.
Untuk mengetahui bahaya mengunggah sertifikat vaksin booster ke media sosial, cek halaman 2. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR