Nakita.id - Sebagian ibu hamil, mungkin pernah merasakan kram perut terutama di trimester satu.
Walau tidak perlu dikhawatirkan, namun tentu saja Moms tidak boleh mengabaikannya.
Apalagi jika kram yang dirasakan semakin parah dan membuat tidak nyaman.
Asal tahu saja, perubahan internal terjadi untuk mempersiapkan tubuh tumbuh kembang bayi selama kurang lebih sembilan bulan dalam kandungan.
Jadi, kram dan nyeri lainnya dapat mengganggu ibu hamil hanya karena perubahan yang terjadi di tubuh di saat sedang mengandung!
Kram bisa menjadi tanda kehamilan yang terjadi hanya satu atau dua minggu setelah pembuahan. Setelah sel telur dibuahi di saluran tuba seseorang, sel telur cenderung bergerak ke dalam rahim dan perlu menanamkan dirinya ke dalam dinding rahim.
Implantasi ini dapat menyebabkan sedikit kram awal kehamilan. Perubahan pada rahim juga bisa menyebabkan kram.
Kita mungkin tidak terlihat hamil tetapi ketahuilah, tubuh berubah sangat cepat pada trimester pertama. Kram dapat terjadi saat rahim tumbuh dan meregang.
Dehidrasi selama kehamilan juga dapat menyebabkan kram. Faktanya, sangat mudah bagi ibu hamil untuk mengalami dehidrasi dengan sangat cepat.
Sakit perut juga bisa mengundang kram. Gas, kembung, sembelit, dan bahkan masalah pencernaan lainnya. Selain itu, ibu hamil mungkin juga merasa sembelit.
Alasan lainnya terjadi kram adalah adanya kehamilan ektopik, terjadi ketika sel telur ditanamkan ke tuba falopi atau di tempat lain yang bukan lapisan rahim, yang menyebabkan rasa sakit. Hal ini dapat meningkatkan risiko kram.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR