Mereka juga bisa menjadi lebih paham akan instruksi yang diberikan oleh orangtua atau orang lain di sekitarnya.
Tetapi, perlu diingat, terapi bisa dilakukan jika sudah mendapatkan persetujuan dari para ahli.
Jika Moms telah berdiskusi baik dengan dokter spesialis anak, psikolog, atau terapis, Moms bisa bertanya jenis terapi apa yang cocok untuk dilakukan.
Ada banyak jenis terapi yang bisa dipilih, salah satunya speech therapy.
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Sabtu (2/4/2022) mengatakan jika terapi ini membantu anak mudah berinteraksi dengan melakukan keterampilan nonverbal, semisalnya melakukan kontak mata, memahami gerakan, dan mengobrol saling bergantian.
"Speech therapy, pada terapi ini kita bisa belajar untuk berkomunikasi, berinteraksi, komunikasi nonverbal, berbicara dengan gestur," ungkap Yusrinda.
Dengan speech therapy, anak penyandang autisme paham intruksi yang diberikan meskipun hanya menggunakan gerakan.
Semisalnya, jika Moms menggoyangkan satu jari telunjuk itu menunjukkan bahwa anak tidak diperkenankan untuk melakukan hal yang mereka inginkan.
Pada speech therapy, para terapis nantinya mengajarkan anak untuk mengekspresikan dirinya menggunakan simbol.
Atau, bisa juga menggunakan gambar-gambar yang sesuai.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR