Bahkan, sekolah-sekolah ini pun sudah banyak tersebar di beberapa daerah yang memudahkan Moms untuk memilihnya.
Tetapi, untuk memilih anak autisme tak boleh sembarangan Moms, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
Yusrinda Silvianis Diwanti, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Dosen Prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung, dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Sabtu (2/4/2022), mengatakan untuk memilih sekolah bagi anak autisme pastikan sekolah tersebut memiliki guru atau juga psikolog untuk mendampingi anak belajar.
Anak-anak autisme belum bisa menerima informasi atau instruksi sekaligus.
Peran guru dan psikolog bisa membimbing, mengarahkan, serta memberikan pehaman secara perlahan satu per satu.
"Pemilihan sekolah kita bisa lihat apakah ada guru pendampingnya, apakah ada psikolognya, apakah ada kurikulum individual untuk anak," ucap Yusrinda.
Yang terpenting menurut Yusrinda, pilihlah sekolah yang aman terhadap anak autisme.
Lingkungan sekolah harus aman dari tindakan kurang menyenangkan bagi anak penyandang autisme, seperti tindakan bullying.
Karena tak bisa dipungkiri, di dunia nyata anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti autisme ini rentan menjadi olok-olokan orang sekitar.
Mereka juga sering merasa tak dianggap atau disisihkan oleh teman-temannya di sekolah. Moms dan Dads harus mencaritahu apakah sekolah yang dituju ini menerima anak yang berbeda dari anak sebaya lainnya.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR