Perbandingan antara anak laki-laki dan anak perempuan pun cukup signifikan.
"Laki-laki punya faktor risiko lebih tinggi dari anak perempuan. Jadi perbandingannya 4 banding 1,
Kemudian dari sisi genetik punya faktor risiko juga," ucap dr. Wita.
Kemudian faktor genetik atau faktor keturunan menjadi faktor yang diyakini memengaruhi terjadinya autisme pada anak.
Anak dengan orangtua atau saudara dengan autisme lebih berisiko mengalami hal yang sama.
Jadi, autisme menjadi sesuatu yang diwarikan dari orangtua yang memungkinkan bisa terjadi kepada anak-anaknya nanti.
"Makin berkembangnya keilmuan, ternyata faktor genetik. Mungkin ada pengaruhnya tetapi yang paling utama faktor genetik yang menjadi faktor risiko anak autisme," ungkap dr. Wita.
Baca Juga: Stop Asal Diagnosa, Dokter Sarankan Segera Lakukan Ini Jika Anak Mulai Menunjukkan Tanda Autisme
Sampai saat ini faktor genetik berperan penuh untuk meningkatkan risiko autisme pada anak.
Autisme bisa terjadi semisalnya sang kakak didiagnosis dengan autisme.
Dengan begitu, adiknya nanti memiliki peluang untuk menyandang autisme.
Sehingga, jika Moms memiliki anak kembar dan memiliki riwayat autisme, ini akan memengaruhi pada bayi.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR