Nakita.id - Sebagai orang tua, tentunya Moms harus mengetahui apa saja makanan terbaik untuk anak.
Makanan tersebut haruslah sehat dan bergizi seimbang yang bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebelumnya pahami dulu seperti apa aturan pemberian makanan sehat dan bergizi untuk anak sesuai usianya.
Pertama, dimulai dari bayi baru lahir sampai usianya 6 bulan.
Pada rentang usia ini bayi belum boleh diberi makanan yang biasa dikonsumsi keluarganya sehari-hari.
dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik dari RS Pondok Indah menyebutkan bahwa, makanan yang sehat dan bergizi untuk bayi baru lahir sebetulnya adalah ASI.
"Dalam ASI, selain ada komponen nutrisi makronutrien dan mikronutrien lengkap, disitu juga ada zat kekebalan aktif," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Selasa (12/4/2022).
"Dan ini sangat sulit untuk ditiru oleh susu yang lain," lanjutnya.
Oleh karenanya, penting bagi ibu yang sehat untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai usianya 6 bulan.
Baca Juga: Lebih Baik Anak Banyak Ngemil atau Anak Banyak Makan? Ini Jawaban dari Konselor Psikolog
"Kalaupun misalnya anak minum susu sapi segar, itu juga engga sama dengan ASI," kata dr Cut.
"Masing-masing air susu itu sudah spesifik untuk masing-masing spesies," lanjutnya.
"Jadi kalau untuk manusia yang paling baik adalah air susu dari ibunya sendiri," ujar dia.
Namun, dr Cut juga menambahkan pada kondisi tertentu mungkin ada ibu yang ASI-nya tidak cukup atau ada kontraindikasi untuk memberikan ASI.
"Misalnya anaknya lahir dengan kelainan metabolisme bawaan," kata dr Cut.
"jadi dia tidak bisa memetabolisme makanan tertentu yang ada dalam ASI," lanjutnya.
Kemudian dr Cut menyinggung penyakit Galaktosemia yang menggambarkan kondisi tersebut.
Galaktosemia adalah suatu kondisi metabolik langka yang menghambat tubuh dalam memproses galaktosa dan mengubahnya menjadi energi.
"Galaktosemia adalah ketika anak tidak bisa memetabolisme laktosa dalam ASI, sehingga saat minum ASI malah menyebabkan gangguan fungsi hati," katanya.
Selain kondisi bayi, ada juga kondisi sang ibu yang membuatnya tidak bisa memberikan ASI eksklusif.
"Misalnya bayi-bayi yang ibunya tidak cukup produksi ASI-nya, sehingga memang kurang untuk mendukung pertumbuhan bayi," kata dr Cut.
Nah Moms, jika anak tidak bisa mengonsumsi ASI sama sekali, lalu makanan atau minuman apa yang bisa jadi penggantinya?
"Kalau tidak bisa minum ASI, maka kita ganti dengan makanan lain yang tidak mengandung zat yang tidak bisa dimetabolisme oleh bayi," kata dr Cut.
"Jadi itulah makanan terbaiknya," lanjutnya.
dr Cut mengatakan, Moms bisa memberikan susu formula yang sudah disesuaikan dengan kondisi bayinya.
"Misalnya bayi tersebut ternyata ada alergi susu sapi," katanya.
"Maka sesuaikan formulanya yang spesifik untuk kondisi bayi tersebut," ujar dia.
Misalnya, Moms bisa memilih susu soya atau susu formula dari kedelai.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR