Nakita.id - Banyak yang penasaran bagaimana cara mengisi KMS Posyandu.
KMS merupakan Kartu Menuju Sehat yang kini berada menjadi satu buku dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Bagi Moms yang sedang hamil atau memiliki balita, tentu akan diberi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari petugas kesehatan setempat.
Sangat penting untuk mengisi KMS secara rutin. Sebab, dengan begitu, Moms akan bisa melihat dengan jelas mengenai pertumbuhan anak dari waktu ke waktu.
Setiap bulannya, balita direkomendasikan untuk menimbang berat badan di posyandu.
Kemudian, data tersebut akan dimasukkan ke dalam KMS.
Dengan mengetahui data berat badan anak, maka akan diketahui status pertumbuhan anak.
Apakah berat badan naik dari waktu ke waktu mengikuti garis pertumbuhan, dengan kata lain kenaikan berat badan anak sama dengan KBM (Kenaikan Berat Badan Minimal) atau lebih.
Atau, justru berat badan anak tidak naik ditandai dengan grafik mendatar bahkan menurun.
Cara mengisi KMS Posyandu tertuang dalam Buku Panduan Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu yang diterbitkan Kementerian Kesehatan tahun 2020.
Pengisian KMS dilakukan oleh kader Posyandu.
Tahap awal ketika melakukan penimbangan yaitu mendaftar terlebih dahulu.
Kemudian, dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/tinggi badan.
Alat yang digunakan untuk menimbang berat badan anak di Posyandu adalah dacin atau timbangan digital.
Petugas dan kader harus memastikan alat timbang ditera secara berkala atau dikalibrasi sebelum digunakan agar data akurat.
Pengukuran panjang/tinggi badan dilakukan apabila alat tersedia dan dilakukan oleh petugas yang sudah dilatih.
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan adalah infantometer/lengthboard, microtoise. Pengukuran panjang/tinggi badan anak minimal satu kali dalam 6 bulan.
Baca Juga: Wajib Banget Tahu Peranan Posyandu Untuk Ibu Hamil dan Balita, Ini Penjelasannya
Cara mengisi KMS Posyandu dilakukan oleh petugas. Hasil penimbangan kemudian dicatat di KMS.
Pada kolom mendatar, KMS berisi informasi mengenai umur balita (dalam bulan), bulan penimbangan, berat badan (dalam angka), kenaikan berat badan minimal, status pertumbuhan anak apakah naik atau turun, serta keterangan apakah ibu menyusui secara eksklusif atau tidak.
Pada kolom ke atas, berisi informasi berat badan dalam (kg).
Petugas kemudian menandai titik (ploting) antara umur balita dengan berat badan bayi.
Ploting hasil penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/tinggi badan pada grafik KMS akan menentukan status pertumbuhan, dan penjelasan hasil ploting.
Bila ditemukan ada balita yang mengalami gangguan pertumbuhan, maka akan dilakukan edukasi/konseling singkat di Posyandu kemudian bisa dijadwalkan janji temu untuk tindak lanjut.
Kemudian, ibu dan balita akan diarahkan ke pelayanan kesehatan.
Pada meja pelayanan kesehatan, balita akan mendapat kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus. Selain itu, akan diberikan pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang, layanan imunisasi dan layanan kesehatan lainnya.
Untuk mengetahui cara mengisi KMS Posyandu, cek halaman 2. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR