Alasannya, adanya hiperovulasi, situasi ketika tubuh melepaskan sel telur yang jumlahnya dua atau lebih.
Kondisi hiperovulasi ini menurun lewat DNA, baik melalui ibu atau ayah.
2. Usia
Ternyata usai bisa memengaruhi Moms untuk bisa hamil anak kembar.
Berusia di atas 35 tahun juga meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kehamilan kembar.
Perubahan hormon yang terjadi ketika mendekati fase menopause membuat tubuh bisa saja melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi.
Apabila ada dua atau lebih sel telur yang dibuahi, bisa jadi hasilnya adalah kehamilan kembar.
3. Berat badan
Siapa sangka, berat badan juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi hamil anak kembar.
Perempuan dengan kelebihan berat badan atau obesitas juga lebih rentan mengalami kehamilan kembar.
Lebih spesifik lagi, kemungkinan kian tinggi apabila indeks massa tubuh di atas 30.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR