Mengandung dan akan segera memiliki bayi adalah hal anugerah bagi setiap perempuan.
Namun memiliki bayi di dalam tubuh Moms adalah pekerjaan ekstra untuk sistem peredaran darah.
Jantung Moms akan bekerja ekstra keras dan volume darah berlipat ganda saat hamil.
Jika Moms menderita diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, atau preeklampsia selama kehamilan, berarti Moms berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
5. Patah hati
Jika Moms sangat sedih dan menderita secara emosional, maka Moms memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung.
Sindrom patah hati disebabkan oleh situasi stres yang bisa terjadi karena kehilangan orang yang dicintai, putus asa, kesulitan keuangan, atau perceraian.
Faktor-faktor ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan Moms dapat mengatasinya dengan melakukan latihan, meditasi, yoga dan terapi.
6. Kesepian
Jika Moms merasa kesepian dan terisolasi secara sosial, ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 30 persen, yang hampir sama dengan merokok.
Moms bisa menjaga diri sendiri dengan membuka media sosial, bergabung dengan klub atau kelompok, berinteraksi dengan teman yang memiliki kepentingan bersama.
Atau Moms bisa mendapatkan hewan peliharaan untuk mengurangi rasa kesepian pada diri Moms.
BACA JUGA: Terlihat Mirip, Ada Oknum yang Modifikasi Uang Rp 2.000 Jadi Rp 20.000, Hati-hati Keliru!
7. Depresi
Depresi adalah faktor lain yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung.
Bila Moms mengalami depresi, kortisol, hormon stres, menjadi lebih tinggi yang dikaitkan dengan penyakit jantung.
Depresi merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung disertai tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi.
8. Memiliki ADHD
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kondisi kronis yang membuat sulit untuk berkonsentrasi.
Perempuan yang menderita ADHD sedang menjalani pengobatan tertentu, yaitu stimulan yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah Moms.
Ini bisa memberi tekanan ekstra pada hati. Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung.
Source | : | tribunnews.com,Boldksy |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR