Demikian kata dr. Andira Utami seorang praktisi kesehatan dan konsultan nutrisi dilansir Kompas.com.
Andira mengatakan, baju dapat menjadi media penularan virus dan bakteri.
Dia pun merekomendasikan untuk menjaga kebersihan setelah beraktivitas dan tiba di rumah untuk mencegah penularan penyakit.
Sebuah riset menunjukkan, beberapa virus termasuk corona dapat bertahan di permukaan kain dalam jangka waktu 72 jam atau tiga hari.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan selalu waspada dengan meletakkan pakaian kotor saat di rumah dan tidak menggunakannya lebih dari satu kali.
"Kalau saya biasa memisahkan baju setiap kali habis dipakai. Langsung segera dicuci atau disimpan secara terpisah berdasarkan pemakaian dan bahannya," lanjut dr. Andira.
Pemisahaan baju kotor tersebut bertujuan untuk menghindari penularan penyakit serta menjaga kualitas dari baju itu sendiri.
Setelahnya, pakaian dapat dicuci menggunakan deterjen yang mengandung bahan disinfektan untuk membunuh bakteri dan virus.
Atau, bisa juga menggunakan air panas yang bersuhu 40 sampai 80 derajat celcius.
"Penelitian juga menyebutkan kalau mikroorganisme itu mati pada suhu tinggi. Jadi, terapkan metode pencucian yang lebih mengutamakan aspek higienis," papar dia.
Misalnya, baju berbahan katun disimpan dengan pakaian lain yang berbahan serupa. Atau pisahkan pakaian dengan mengecek label perawatan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR