Nakita.id - Moms, kabar baik! Pemerintah Indonesia akan memberikan vaksin kanker serviks (HPV) secara gratis pada masyarakat.
Vaksinasi ini merupakan bentuk upaya untuk mencegah risiko meningkatnya kasus kanker serviks pada wanita.
Kanker serviks adalah Kanker serviks adalah tumor ganas pada bagian paling bawah uterus (rahim) yang disebabkan oleh virus HPV (human papilloma virus).
dr. Grace Valentine, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah menyebutkan siapa saja orang-orang yang berisiko tinggi mengalami kanker serviks.
"Kalau zaman dulu, anggapan kena kanker serviks itu biasanya pada wanita-wanita yang suka ganti-ganti pasangan," katanya dalam webinar Stronger Together Againts Cancer bersama RSPI, Kamis (21/4/2022).
"Tapi sebenarnya semua wanita yang sudah aktif seksual itu berisiko untuk mengalami kanker serviks," lanjutnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, ada dua cara untuk mencegah kanker serviks.
"Pencehagan primer dengan dilakukan vaksinasi dan pencegahan sekunder dengan deteksi dini," katanya
Dijelaskan olehnya, vaksin kanker serviks sebetulnya sudah ada sejak lama. Namun, baru-baru ini pemerintah mengkategorikannya sebagai vaksin wajib.
dr Grace kemudian menjelaskan terkait kelompok usia yang berhak menerima vaksin.
"Vaksin ini bisa diberikan pada anak perempuan sampai dengan wanita, pada usia 10-45 tahun," kata dr Grace.
Dosis vaksin HPV untuk remaja muda usia 10-13 tahun, sebanyak 2 dosis dan untuk usia 13 tahun ke atas sebanyak 3 dosis.
Kemudian dr Grace mengungkapkan, tak sedikit yang bertanya-tanya apakah wanita yang aktif secara seksual dalam artian sudah menikah dan punya anak, maka boleh mendapatkan vaksin kanker serviks?
"Sebetulnya virus HPV itu penyebarannya dari berhubungan seksual, jadi pada anak-anak atau gadis yang belum aktif seksual, vaksinasi HPV itu bisa langsung dikerjakan," katanya.
"Tapi untuk wanita yang sudah aktif seksual, kita harus pastikan dulu pertama wanita tersebut belum pernah terinfeksi HPV" ujar dr Grace.
"Kedua, wanita tersebut tidak sedang memiliki kanker serviks," sambungnya.
Jadi sebelum dilakukan vaksin pada wanita-wanita yang aktif secara seksual (sudah menikah dan punya anak) tersebut, kita pastikan dulu sebelumnya kedua poin tadi.
Nah Moms, lalu apakah setelah melakukan vaksin HPV ini seseorang bisa 100% tidak akan terkena kanker serviks sama sekali?
dr Grace menjawab, tentu tidak karena kanker ini penyebabnya virus HPV High Risk jadi masih banyak faktor risiko yang belum kita ketahui penyebabnya.
"Tapi dengan melakukan vaksinasi HPV dikombinasi dengan pemeriksaan pap smear secara teratur dan berkala itu dapat mencegah kanker lebih dari 95%," katanya.
Mungkin banyak para wanita yang cemas apabila terkena kanker serviks, mereka tidak bisa punya anak atau mandul.
dr Grace menjelaskan, biasanya penanganan kanker disesuaikan dengan kondisi pasien yang memang masih ingin punya anak
"Kalau masih stadium awal bisa dilakukan pengangkatan atau Trakelektomi, jadi enggak akan diambil semua rahimnya tapi bagian mulut rahimnya saja," kata dr Grace
"Dilihat dulu stadiumnya, untuk mengetahui bagaimana tatalaksana pengobatannya ," lanjutnya.
Sebab metode kemoterapi atau radioterapi dapat merusak sel telur yang memperkecil kemampuan seorang wanita untuk hamil.
"Pada usia reproduksi biasanya dilakukan pengangkatan indung telur dulu ke atas dari rongga panggul, sehingga dia masih bisa punya anak," kata dr Grace.
"Atau opsi lain, ada pilihan untuk melakukan freeze sel telur atau egg freezing," pungkasnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR