Rohika Kurniadi Sari, SH., MSi, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan setiap ibu pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Namun, kasus ibu membuang bayinya ke sumur memang cukup menggemparkan.
Serta membuat ibu-ibu di Indonesia merasa miris bahkan terluka.
Rohika menyadari, dari kasus tersebut bisa dipelajari bahwa dampak dari perundungan atau Mom shaming sendiri sangatlah bisa mengganggu kehidupan psikologis seorang ibu.
"Kami percaya bahwa setiap ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya kasus tersebut tentu saja sangat melukai kami, dan ibu-ibu di luar sana. Dari kasus tersebut dapat dipahami bahwa besar sekali dampak perundungan, atau Mom shaming yang membuat tidak nyaman, dan mengganggu kehidupan psikologisnya," ungkap Rohika dalam wawancara eksklusif Referenata bersama Nakita, Rabu (13/4/2022).
Bagi Rohika, Mom shaming sendiri merupakan bentuk perundungan yang tidak boleh dianggap remeh.
Baca Juga: Supaya Bisa Saling Menghargai, Begini Cara Memutus Rantai Mom Shaming Menurut Psikolog
"Bahkan bisa berujung terhadap hilangnya nyawa seseorang. Mom shaming itu merupakan bentuk perundungan yang tidak boleh dianggap remeh," sambung Rohika.
Pentingnya Menghargai Sesama Ibu
Mom shaming sendiri kerap kali terjadi akibat kurangnya rasa menghargai terhadap sesama ibu.
Sehingga terhadap sesama ibu justru saling menyerang dengan memberikan komentar-komentar negatif.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR