Selain itu gatal disebabkan oleh kondisi kulit umum termasuk eksim. Perubahan pada sistem kekebalan bisa melatarbelakangi kondisi ini.
Dalam kebanyakan kasus, kulit gatal tidak akan mempengaruhi bayi. Namun pada beberapa kondisi, gatal dapat terjadi karena terindikasi suatu masalah kesehatan.
Gatal selama kehamilan dikaitkan dengan kolestasis intrahepatik, yang dimulai dengan termasuk perut. rasa gatal yang luar biasa pada tangan dan kaki, tetapi dapat juga menyebar ke bagian lain
Melansir dari Healthline, ini bukan hanya menganggu kenyamanan tetapi dapat mencegah hati melepaskan cempedu yang biasanya membantu memecah makanan. Akibatnya empedu menumpuk di hati, dan kemudian tumpah ke aliran darah sehingga menyebabkan gatal.
Kabar baiknya kolestasis kehamilan akan sembuh setelah bayi lahir. Namun kondisi ini butuh pemeriksaan lebih lanjut dari dokter ya Moms.
Pemfigoid gestasi merupakan gangguan autoimun cukup langka pada kehamilan yang menyebabkan ruam yang sangat gatal di perut dan dada.
Rasa gatal akibat pemfigoid gestasi dapat terjadi kapan saja selama kehamilan tetapi kemungkinan besar terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Kondisi ini menyerang jaringan tubuh sendiri, menciptakan peradangan dan penumpukan cairan di antara lapisan kulit.
Perut gatal saat hamil memang kondisi yang tidak nyaman sehingga Moms tentu ingin menghilangkannya sesegera mungkin.
Terdapat beberapa perawatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menangani rasa gatal ini.
Rasa gatal yang ada di tubuh cenderung membuat kita tidak bisa menghalangi untuk menggaruknya. Namun sebaiknya Moms tidak boleh menggaruk lantaran dapat mengiritasi kulit dan meningkatkan risiko infeksi.
Alih-alih menggaruk, cobalah untuk melembabkan kulit dengan menggunakan lotion bebas pewangi seperti gel lidah buaya yang dioleskan langsung ke area gatal yang bisa meredakan gatal sementara.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR