Eksotoksin kemudian memengaruhi sel saraf sehingga menyebabkan kekakuan dan kejang otot.
Bahkan dengan perawatan medis yang optimal, sekitar 10-20% penderitanya meninggal karena penyakit tersebut.
Melansir dari Mayo Clinic, imunisasi tetanus (TT) termasuk ke dalam daftar vaksin yang wajib diberikan pada ibu hamil.
Kini pemberian suntik vaksin TT pada ibu hamil di masa kehamilan tergolong aman dilakukan.
Pada kehamilan pertama, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan dua kali suntik imunisasi tetanus (TT) pada ibu hamil.
Mengenai kapan waktu pemberiannya, dokter akan memberikan suntikan pertama vaksin TT pada kehamilan trimester ketiga.
Tepatnya saat usia kehamilan tujuh bulan atau sekitar 27-36 minggu dan jarak pemberian tiap suntikan adalah sekitar 4 minggu.
Namun tak menutup kemungkinan, ada juga dokter yang memberikan imunisasi TT di trimester pertama kehamilan, segera setelah Moms dinyatakan positif hamil.
Melansir dari CDC, selain vaksin TT tersedia juga vaksin yang dapat membantu mencegah tetanus dan penyakit lainnya.
Diantaranya yakni, Vaksin Difteri dan Tetanus (DT), Vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTaP)
Vaksin Tetanus dan Difteri (Td), Vaksin Tetanus, Difteri, dan Pertusis (Tdap).
Mengenai efek samping vaksin TT pada ibu hamil, tentu ada namun sangat jarang terjadi.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR