Nakita.id – Tingkah menggemaskan kucing sering kali dapat menjadi hiburan tersendiri.
Bahkan, tidak jarang Moms sengaja menggoda kucing yang membuat mereka menggigit tangan atau kaki.
Perilaku ini barangkali kerap dianggap lucu, namun bila luka terlampaui serius, ini bisa menjadi masalah baru lo, Moms.
Gigitan kucing dapat menimbulkan infeksi sehingga perlu membutuhkan bantuan medis.
Selama ini banyak yang mengira gigitan anjing berbahaya, namun tidak menutup kemungkinan gigitan kucing juga memiliki risiko yang sama. Hal ini lantaran air liur kucing mengandung banyak jenis bakteri.
Melansir dari Love to Know, penyebab paling umum dari infeksi gigitan kucing karena adanya bakteri Pasteurella multocida, yang dibawa lebih dari 90 persen kucing.
Gigi kucing juga lebih tajam dan lebih panjang daripada gigi taringnya, sehingga bakteri dapat dengan mudah terperangkap di bawah kulit.
Gigitan kucing menghasilkan luka tusukan kecil dan dalam yang sulit dibersihkan.
Bila terkena gigitan kucing yang parah disarankan untuk segera dilihat dokter.
Baca Juga: Cuma 20 Menit, Begini Cara Mengatasi Luka Bernanah pada Anak Hanya Pakai Garam
Infeksi ringan mungkin hanya menyebabkan sedikit ketidaknyamanan, sementara infeksi serius bisa mengancam jiwa.
Infeksi gigitan kucing dapat berkembang segera setelah 24 hingga 48 jam setelah digigit.
Namun, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Pastuerella dapat menunjukkan tanda-tanda dalam waktu tiga sampai enam jam.
Tanda-tanda umum infeksi berikut tidak boleh diabaikan.
Kemerahan
Tanda ini bisa menjadi gejala pertama infeksi yang terlihat. Luka ini dapat bervariasi dari merah muda hingga merah tua.
Jika area yang digigt menjadi merah, perhatikan penyebaran kemerahan ke seluruh tubuh. Penyebaran kemerahan bisa mengindikasikan keracunan darah.
Tubuh Demam
Selain memeriksa merah atau tidak, cek juga apakah area tersebut lebih hangat dari bagian tubuh yang lain.
Saat tubuh mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi, suhu di sekitar area yang terinfeksi dapat memanas bahkan sebelum area tersebut berubah menjadi merah.
Beranah
Ketika bakteri dari gigi kucing terperangkap di dalam luka, cairan yang terinfeksi yang dikenal sebagai nanah dapat menumpuk.
Kumpulan cairan ini disebut abses dan mungkin membengkak atau keluar dari gigitan.
Pembengkakan
Pembengkakan ringan setelah trauma pada kulit dan jaringan yang lebih dalam bukanlah hal yang aneh, tetapi sebagian besar pembengkakan akan hilang dalam beberapa hari.
Jika gigitan kucing yang tetap bengkak atau bertambah besar kemungkinan besar terinfeksi.
Selain itu, area yang terkena gigitan akan terasa sakit pada awalnya. Namun, ketika gigitan terinfeksi, rasa sakitnya akan memburuk dan menyebar ke seluruh jaringan sekitar luka.
Untuk melihat kembali gejala infeksi akibat gigitan kucing, cek halaman 2. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR