Nakita.id – Masih banyak Moms yang beranggapan bahwa bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari lamanya.
Meskipun kekhawatiran ini sebetulnya hanya mitos belaka, namun tidak ada salahnya jika ibu dan bayi berada di rumah selama kurun waktu tersebut.
Jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya Moms tidak perlu membawa pergi bayi terlalu sering terutama ke tempat keramaian.
Menurut dr. Nora Milasari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetrician & Gynecologist di Bethsaida Hospital, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan yang melarang bayi tidak boleh keluar rumah sebelum waktu tersebut.
“Kecuali, seandainya misalnya dibawa kemana ke luar ke alam bebas ya atau keluar rumah enggak apa-apa jadi sebenarnya itu mitos ya” ucap dr. Nora saat dihubungi via telepon pada (26/4/2022).
Membawa bayi keluar rumah seperti alam bebas yang memungkinkan bayi mendapat sinar matahari dan udara yang segar justru dapat berdampak positif bagi pertumbuhan bayi.
“Tapi, saya akan mendukung seandainya bayi dibawa ke taman, ke alam bebas gitu ya, karena itu bagus juga kan untuk mendapatkan sinar matahari yang mengandung vitamin D,” ungkapnya.
Sebaliknya, jika membawa bayi sebelum berumur 40 hari mengunjungi tempat keramaian yang memungkinkan bertemu banyak orang inilah yang seharusnya dihindari.
Ditambah lagi, dengan membiarkan bayi mendapat kontak fisik dari banyak orang ini memungkinkan untuk berisiko terinfeksi virus.
Baca Juga: Usia Berapa Bayi Harus Melepas Diaper? Ini Jawabannya! Catat Sekarang Agar Tidak Penasaran Lagi
Kendati bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari tidak benar dan dinilai aman, Moms tentu tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan, khususnya untuk si bayi.
Terdapat beberapa persiapan yang perlu dilakukan supaya tetap aman ketika mengajak bayi sekadar jalan-jalan di alam sekitar.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR