Nakita.id - Kepergian Vanessa Angel dan suaminya Bibi Andriansyah memang menancapkan duka mendalam di hati banyak orang.
Bukan hanya keluarga dan kerabat, masyarakat Indonesia pun ikut terpukul dengan kepergian keduanya.
Banyak orang yang masih merasa begitu sedih jika mengingat penyebab kematian keduanya.
Ditambah lagi, Vanessa dan Bibi harus meninggalkan putra semaya wayangnya, Gala Sky, Ardiansyah yang kini usianya masih sangat belia.
Gala dan pengasuhnya memang selamat dari kejadian nahas yang menimpa Vanessa dan Bibi.
Tak heran banyak sekali orang yang iba pada Gala hingga kini.
Saat ini, Gala pun sudah berada di tangan yang tepat.
Kehidupan Gala juga terjamin Moms hingga saat ini.
Gala juga kini kembali tumbuh menjadi anak yang bahagia.
Karena, saat ini, Gala dikelilingi orang-orang yang sayang padanya.
Berbeda dengan dulu sehabis kecelakaan, Gala merasa begitu trauma bahkan digendong orang pun tak mau.
Akan tetapi, meski kini terlihat sudah lebih ceria, kerinduan Gala pada orangtuanya seolah tak bisa ditutupi.
Belum lama ini, beredar video Gala di TikTok yang sedang memegang foto Bibi.
Tak hanya itu, Gala pun mengajak ngobrol foto Bibi tersebut.
Sambil mengelus foto Bibi, Gala mengajak ayahnya untuk berjalan-jalan.
Video Gala tersebut pun langsung disukai oleh ratusan ribu orang.
Setelah melihat video tersebut, banyak orang yang mengaku bersedih ketika mendengar suara Gala.
"Seketika penonton nangis dengar suara Gala," tulis seorang pengguna TikTok.
"Nangis banget dengarnya," kata pengguna TikTok lainnya.
Ada pula yang bertanya mengapa anak sekecil Gala sudah mendapat cobaan yang begitu sakit.
"Nangis, kenapa kamu dikasih cobaan sesakit ini Nak?" tutup pengguna TikTok lainnya.
Kita doakan saja ya Moms, semoga Gala bisa tumbuh menjadi anak yang bahagia dan kuat.
Karena, kehidupan Gala pun akan terus dijamin oleh keluarga Haji Faisal.
Sang tante, Fuji bahkan mengaku rela banting tulang demi membuat Gala bahagia.
Adik bungsu Bibi tersebut juga selama ini berusaha menggantikan sosok Vanessa untuk Gala.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR