Tabloid-Nakita.com - Seseorang yang memiliki tinggi badan ideal dirasa lebih menarik dan punya kepercayaan diri tinggi. Selain itu, kondisi ini juga memungkinkannya meraih beberapa profesi yang memang menuntut tinggi badan ideal seperti model, tentara, dan profesi lainnya. Untuk itu, setiap Mama berusaha menjadikan tinggi badan anaknya optimal.
Kabar baiknya, setiap anak bisa memiliki tinggi optimal yang disesuaikan dengan potensi yang dimilikinya. Bahkan, bila kedua orangtuanya bertubuh pendek, anak tetap memiliki potensi untuk punya tinggi badan maksimal. “Ia bisa lebih tinggi 8,5 cm dari orangtuanya. Jadi kalau kedua orangtuanya punya tinggi 150 cm, ia bisa punya tinggi 158 cm,” ungkap DR. dr. Aman B Pulungan, Sp.A, MD, ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dengan pertambahan tinggi badan itu, lumayan kan.
Baca juga: Normalkah Berat dan Tinggi Badan Anakku? Cek Di Sini Ya Mam
Pekerjaan rumah bagi orangtua adalah memaksimalkan potensi tinggi badan anak. Orangtua harus memberikan yang terbaik bagi anak. Hal ini dimulai sejak anak bayi, kemudian memasuki fase anak, lalu memasuki fase pubertas. Apa sajakah itu? Berikut cara alami menambah tinggi badan anak dari dokter yang berpraktik di AP & AP Pediatric, Growth, and Diabetes Center:
Untuk bayi, berikan ASI karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Di masa 0-6 bulan, berikan ASI eksklusif atau hanya ASI, tambahan makanan dan minuman apa pun. Kemudian selepas 6 bulan, anak boleh mendapatkan MPASI atau Makanan Pendamping ASI. Berikan MPASI secara bertahap.
Selepas fase bayi, anak masuk fase anak lalu remaja (pubertas). Pada fase ini, anak perlu mendapatkan makanan bergizi seimbang. Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Di antara berbagai sumber makanan tadi, pastikan agar anak menerima makanan kaya protein seperti telur. Putih telur adalah bagian yang kaya akan protein. Susu juga perlu diberikan karena mengandung asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk membentuk protein alami di dalam tubuh. Jangan lupa juga untuk memberikan daging tanpa lemak. Dengan asupan protein yang tinggi, tinggi badan anak dapat bertumbuh secara signifikan.
Baca juga: Cara Agar Tinggi Badan Anak Optimal
Jangan lupakan juga asupan kalsium dan vitamin D yang baik untuk pertumbuhan tulang seperti susu, bayam, kubis, ikan, jamur, brokoli. Selain kalsium dan vitamin D, konsumsi juga makanan yang mengandung protein tanpa lemak seperti daging ayam, sapi, ikan serta makanan yang mengandung zinc seperti kepiting, labu, kacang.
2. Istirahat yang Cukup
Hal sederhana paling utama yang dapat Ibu lakukan adalah memastikan bahwa si kecil tidur lebih awal pada malam hari, setidaknya 10 hingga 12 jam. Tanpa istirahat yang cukup, tubuh anak remaja dapat mengalami gangguan pertumbuhan. Biasakan untuk mengajak anak tidur lebih awal satu jam untuk memenuhi jam-jam pertumbuhan secara maksimal dan pasti. Ingat, pada saat tidur, tubuh secara otomatis memproduksi hormon pertumbuhan atau HGH. Sebaiknya tidur lebih awal agar bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup yaitu 9 hingga 10 jam.
Baca juga: Cara Memprediksi Tinggi Badan Anak Ketika Dewasa
3. Olahraga
Lakukan olahraga secara rutin dan teratur. Selain membuat tubuh sehat dan bugar, rutin melakukan olahraga diduga juga bisa membantu dalam menambah tinggi badan. Hormon pertumbuhan 75% secara alami diproduksi selama waktu tidur.Maka dari itu tidur nyenyak sangat dianjurkan. Jumlah tertinggi hormon pertumbuhan dilepaskan selama periode tidur nyenyak.
4. Perhatikan Anak di Masa Puber
Kenapa? Sebab, potensi tinggi anak juga dapat dilihat ketika ia memasuki masa puber. Pada anak perempuan masa puber akan dialami di rentang usia 8 tahun-13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki 9-14 tahun. Semakin cepat anak mengalami masa puber, semakin cepat pula pertumbuhannya akan terhenti.
Tinggi badan anak pada masa puber akan menentukan seberapa besar potensi tingginya kelak. Untuk perempuan, paket maksimal pertambahan tinggi pada masa puber berkisar 18-24 cm, sedangkan untuk anak laki-laki 20-26 cm. Jadi, meski kedua orangtua pendek tapi kalau jagoan (anak laki-laki) kita punya tinggi 145 cm saat awal puber, maka potensi tingginya di akhir masa puber adalah sekitar 165-171 cm. Demikian juga dengan putri kita yang punya tinggi 140 cm saat awal puber, maka tinggi maksimalnya sekitar 158-164 cm.
Baca juga: Cara Sederhana Agar Anak Cepat Tinggi
Meski begitu, pada anak perempuan biasanya pertumbuhan akan terhenti 2 tahun setelah ia mengalami haid. Bila ia sudah haid di usia 10 tahun, maka di usia 12 tahun, pertumbuhannya akan terhenti. Sedangkan pada anak laki-laki, biasanya pertumbuhan tinggi maksimalnya akan diraih di akhir masa pubertas.
Untuk itu, perhatikan betul masa ini. Jangan sampai terlewat begitu saja. Sebab selama masa puber seorang anak akan mengalami pertumbuhan yang pesat (growth spurt) sehingga tinggi badannya juga ikut bertambah. Meski begitu, akhir masa pubertas juga ditandai dengan berhentinya masa pertumbuhan, sehingga orangtua harus memanfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya. “Jangan sampai kaget bila di usia 15 tahun, pertumbuhan anak sudah terhenti.”
Ingat, bila masih dalam masa puber, anak masih dicoba untuk ditambahkan tingginya lewat suntikan hormon. Tentu setelah anak diukur dengan kurva pertumbuhan, apakah tingginya masih dalam batas normal atau tidak.
Ipoel
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR